TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyita 70,3 kilogram sabu senilai Rp 112 miliar dari jaringan Cina. Sebanyak tujuh tersangka dari WNA dan WNI ditangkap karena terlibat jaringan itu.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan penangkapan ini dilakukan selama sepekan sejak 15 Juni 2015. "Bermula dari informasi masyarakat soal adanya narkoba di rumah kos di Tebet," kata dia pada Selasa, 23 Juni 2015.
Penangkapan pertama dilakukan di rumah kos di Tebet pada 16 Juni 2015 atas tersangka berinisial DE alias STY, 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebanyak 27,2 kilogram sabu yang disembunyikan di dalam alat pijat refleksi. "Kami kerja sama dengan Polres Jakarta Utara," kata Eko.
Dari keterangan DE, kata Eko, polisi memperoleh nama MR, 22 tahun, warga Nigeria, sebagai pemilik sabu tersebut. "Kami pun menangkap MR pada 17 Juni di hotel di Gunung Sahari," ujarnya.
Penangkapan MR melanjutkan operasi penangkapan terhadap kurir dan pemilik sabu lainnya. Pada 18 Juni 2015, Eko dan jajarannya menangkap LY alias EV, 33 tahun, di rumah kosnya di kawasan Johar Baru. Di sana diamankan sabu sebanyak 3,5 kilogram. Setelah dikembangkan, ditemukan kembali di rumah kos lainnya di Galur sebanyak 28 kilogram dan di Senen. "Sabunya disembunyikan dalam tas wanita," kata dia. Ada sebanyak 10 kilogram sabu di antara 3 koli tas.
Dari LY, penangkapan berlanjut kepada O alias JK, 30 tahun, dan KYT, 48 tahun, seorang WNI wanita yang bekerja sebagai pekerja swasta. O adalah warga Nigeria yang diketahui sebagai pengendali dari LY dan KYT. Sehari kemudian, WNI wanita berinisial TYS, 40 tahun, ikut ditangkap karena menjadi kurir. "Kami temukan lagi 1,1 kilogram sabu di rumah kos di Karet, Pasar Baru," kata Eko.
Eko menuturkan, setelah dilakukan pengembangan, jaringan internasional ini dikendalikan oleh seorang warga Nigeria berinisial EK. "Dia sedang dalam pengejaran," ujarnya. EK sendiri adalah kaki tangan bos besar jaringan ini yang berinisial DJ, warga Nigeria.
NINIS CHAIRUNNISA