TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam menolak kehadiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke Universitas Indonesia. Rencananya, Dedi bakal menjadi pembicara dalam talk show inspiring leader “Membangun Indonesia Melalui Kabupaten” di Auditorium Pusat Studi Jepang, Fakultas Sastra, kampus tersebut pada Rabu, 13 Januari 2016, pukul 12.00-16.00.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah FPI Depok Agus Rahmat mengatakan Dedi dicap sebagai pemimpin yang selalu membenturkan syariat Islam. "Makanya kami tolak," katanya. "Bupati Dedi tidak bisa mengayomi masyarakat."
Sebanyak 200 anggota FPI menolak kedatangan Dedi dengan menebarkan spanduk bertuliskan "Dedi Mulyadi Raja Syirik dari Purwakarta". "Kami minta dia bertobat," kata Agus.
Agus mencontohkan Dedi banyak membangun patung di Purwakarta. Bahkan, kata Agus, dia pernah menolak ulama ceramah. "Kami tidak mau ada raja syirik datang ke Depok," ujarnya.
Menurut Agus, kesyirikan Dedi lainnya adalah ingin mengganti "assalamualaikum" dengan kata "sampurasun", yang merupakan sapaan dalam bahasa Sunda.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan polisi telah melakukan penjagaan di areal Universitas Indonesia. Polisi pun menghadang masuk massa FPI di pintu gerbang kampus. "Situasi terkendali, tidak anarkis, 750 personel disiapkan," ujarnya.
IMAM HAMDI