TEMPO.CO, Jakarta - Volume kulit kabel yang dikumpulkan petugas di gorong-gorong Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sudah mencapai 22 truk. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga ada yang meletakkan kulit kabel itu agar terjadi banjir di seputar Istana Merdeka.
"Ini jenis kabel yang karakteristiknya menyerupai kabel berisolasi kertas minyak yang digunakan pada akhir 1970," ucap General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 5 Maret 2016.
Syamsul mengatakan jenis kabel yang dipasang PLN dalam 20 tahun terakhir berjenis XLPE 3 x 240 mm2 dengan diameter 10 cm. Namun kabel yang ditemukan di gorong-gorong Jalan Merdeka Selatan berdiameter 3-5 cm.
Penanaman kabel PLN yang sesuai dengan standar, ujar Syamsul, selalu berada di dalam tanah. Kabel tanah 20 kV yang sudah tidak terpakai juga seharusnya tetap di bawah tanah dan tidak terkelupas.
"PLN tidak pernah memindahkannya dengan pertimbangan biaya dan perizinan. Jadi seharusnya posisi kabel tetap di tanah dan tidak dalam posisi terkelupas," tutur Syamsul.
Namun, kata Syamsul, dalam perkembangannya dengan adanya perluasan, bisa saja posisi kabel tersebut menjadi di dalam gorong-gorong, bukan lagi di dalam tanah. Hal inilah yang menurut dia tengah dikoordinasikan dengan kepolisian dan suku dinas yang menangani hal ini.
Adapun Ahok mengaku ada kejanggalan terkait dengan genangan air di seputar Istana dan Monas beberapa hari lalu.
Menurut dia, saat kejadian, pintu air tengah dibuka, bahkan Waduk Pluit ketinggian airnya masih minus. Hingga saat ini, masih dilakukan inspeksi gorong-gorong di seputar Monas dan Istana.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI