TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas, mengaku tidak menerima surat panggilan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait dengan kasus penipuan dan penggelapan yang diduga melibatkan dirinya pada 2014. "Saya enggak tahu, saya enggak pernah menerima surat panggilan," kata Hasnaeni saat dihubungi, Rabu, 13 April 2016.
Walau mengaku tak mendapat surat panggilan, Hasnaeni menyatakan siap dipanggil oleh polisi. "Saya siap sebagai warga negara Indonesia, kenapa enggak siap?" ujarnya.
Hasnaeni mengatakan telah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya saat awal dirinya dilaporkan. Saat itu, ia mengklaim telah menjelaskan keterkaitannya dalam kasus yang dilaporkan Direktur Utama PT Trikora Cipta Jaya Abu Arief M. Hasibuan. "Ada sudah 20 pertanyaan ditanyakan ke saya," tuturnya saat itu. Pertanyaan yang diajukan terkait dengan keterlibatannya dalam kasus penipuan pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan dua ruas jalan di Jayapura.
Keterangan Hasnaeni berbeda dengan yang disampaikan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti. Menurut Krishna, kepolisian telah mengirim dua kali surat panggilan saksi terhadap Hasnaeni, tapi dia tidak hadir.
Hasnaeni menyanggah terlibat dalam kasus ini dan mengaku tak begitu mengenal Abu Arief Hasibuan. Abu Arief melaporkan Hasnaeni ke Polda Metro Jaya dengan laporan polisi LP/4336/XI/2014/2014/PMJ/Dit Reskrimum dengan tuduhan penipuan dan penggelapan.
Saat itu, Abu Arief dijanjikan Hasnaeni akan dimenangkan dalam pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan dua ruas jalan di Jayapura, dengan alasan Hasnaeni memiliki kenalan di Kementerian Pekerjaan Umum. Hasnaeni dituduh berkali-kali menerima uang dari Abu Arief, dari transfer ATM Mandiri dari Abu Arief ke kartu kredit BNI Hasnaeni sebesar Rp 200 juta hingga cek BRI sebesar Rp 500 juta.
Hasnaeni Moein adalah bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.
EGI ADYATAMA