TEMPO.CO, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra menyatakan keprihatinannya atas mundurnya Rustam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara setelah dikaitkan dengannya oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya prihatin, tapi mau bilang apa. Ya, itu keputusan beliau mundur," kata Yusril di kantor pengacara miliknya, Ihza & Ihza Law Firm, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Mantan Menteri Sekretaris Negara serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ini lalu mengungkapkan soal tudingan Ahok sekaligus hubungannya dengan Rustam. Dia juga menyinggung soal persekongkolan yang dituduhkan Ahok.
Dalam sebuah rapat koordinasi soal banjir pada Jumat pekan lalu, Ahok menuding Rustam bersekongkol dengan Yusril, sehingga sejumlah pekerjaan tak beres. Rustam pun curhat dan mengungkapkan kekecewaannya lewat Facebook.
BACA JUGA
Yusril: Gusur Luar Batang, Ahok Sewenang-wenang
Jika Yusril Suka Janji, Mamah Dedeh: Pret, Enggak Percaya Gua
Tapi Ahok justru mengatakan ucapannya itu hanya gurauan. Tapi Rustam keburu patah arang. Ia lalu mengundurkan diri pada Senin lalu. Saat ini, ia merupakan anggota staf Badan Diklat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Yusril melontarkan gurauan ketika menanggapi pengakuan Ahok bahwa dia bercanda ketika menuding Rustam. "Jangan-jangan saya yang sekongkol dengan Pak Ahok," ucapnya. Yusril berujar, sebenarnya yang merupakan temannya adalah Ahok, lantaran sekampung, bukan Rustam. "Pak Ahok, kan, orang sekampung sama saya. Masak, enggak kenal? Masak, enggak teman? Ya, enggak?"
Yusril lantas menegaskan bahwa dia tidak ada kaitan apa-apa dengan Rustam. Bahkan, sampai saat ini, dia mengaku tidak pernah mengenal Rustam. "Juga tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan Pak Rustam," tutur Yusril. "Entahlah, kalau besok-besok (Rustam) mau bertemu, boleh saja."
FRISKI RIANA
Baca juga:
Wah, Pakai Baju Seksi, Cita Citata Dianggap Lecehkan Perawat
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel