TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bojonegoro Suyoto menyambangi warga Luar Batang, Jakarta Utara sebagai agenda blusukannya sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. "Saya diundang warga, dan saya dapat banyak pelajaran terkait penggusuran," kata Suyoto saat ditemui Tempo pada Senin, 13 Juni 2016.
Suyoto menjelaskan pentingnya dialog sebelum menggusur rumah warga. Menurut dia, selama ini apa yang diyakini oleh pemimpin belum tentu diyakini juga oleh rakyat. Begitu pun sebaliknya. Artinya dia ingin mengedepankan untuk saling mendengar, menghargai, dan bermusyawarah.
Menurut dia, antara rakyat dan pemimpin harus bekerja sama untuk untuk membuat visi dan misi membangun daerah. Sehingga mendapatkan strategi yang bisa menguntungkan semua pihak. Menurut dia musyawarah adalah poin terpenting.
"Itulah yang terpenting, karena sesuai dengan Pancasila pada sila keempat," ujar dia. Suyoto enggan secara rinci mengomentari rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menggusur pemukiman Luar Batang. "Ini pelajaran untuk saya pentingnya dialog."
Rencananya, Suyoto akan sering bertandang ke Jakarta untuk menyerap aspirasi rakyat. Karena selama ini ia hanya mendengar aspirasi rakyat Jakarta hanya dari media massa dan sosial media saja. Dia juga mengisyaratkan untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"Saya kira itu sudah jelas (terkait pencalonan sebagai gubernur DKI Jakarta)." Namun sejauh ini Suyoto belum berkomunikasi dengan elit partai politik di DKI Jakarta.
Dia juga belum memutuskan bakal melabuhkan diri ke partai politik mana. Sejauh ini, Partai Amanat Nasional mengisyaratkan untuk mengusungnya sebagai calon gubernur di DKI Jakarta.
Di Luar Batang, Suyoto disambut hangat oleh warga Jakarta. Warga bersikukuh menolak penggusuran dengan alasan apapun. Karena itu warga mulai menggalang aksi dengan silahturahmi dan buka puasa bersama untuk menolak rencana pemerintah daerah.
AVIT HIDAYAT