TEMPO.CO, Jakarta - Aparat dari Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI menggerebek sebuah rumah mewah di Perumahan Kemang Pratama Regency, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Rabu malam, 22 Juni 2016. Sebab, rumah di kawasan elite itu dijadikan rumah produksi vaksin palsu oleh penghuninya.
Komandan Regu Satpam perumahan Eko Supriyanto mengatakan pasangan suami-istri pemilik rumah, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, baru tinggal di rumah di Jalan Kumala 2 pada 2013. Sebelumnya, mereka mengontrak sebuah rumah di Kemang Pratama 3, yang masih dalam satu kawasan. "Dia beli tanah kaveling kemudian membangun sendiri rumahnya," katanya, Ahad, 26 Juni 2016.
Menurut dia, selama ini warga mengetahui profesi Hidayat adalah pegawai di sebuah perusahaan otomotif di daerah Cakung, Jakarta Timur. Sedangkan istrinya ialah mantan seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di daerah Bekasi Selatan, Kota Bekasi. "Sejak tinggal di sini, dia sudah tidak jadi perawat," kata Eko.
Eko menuturkan, awalnya warga banyak yang curiga ihwal profesi yang digeluti suaminya. Kecurigaan tersebut timbul mengenai gaji seorang pegawai perusahaan. Sebab, meski hanya sebagai akuntan, dia bisa membeli tanah kaveling dan membangun rumah hingga miliaran rupiah. "Kalau pengusaha, baru percaya," kata Eko menirukan ucapan sejumlah tetangganya.
Ia mengatakan warga sekitar baru mengetahui bisnis yang dijalankan oleh pasangan suami-istri tersebut ketika petugas kepolisian dari Bareskrim menggerebek rumah mewah dua lantai itu. Rupanya, rumah tersebut tempat memproduksi vaksin palsu. "Mereka ditangkap seusai pulang salat Tarawih," kata Eko.
Eko yang turut dalam penangkapan serta penggeledahan menyebutkan, sedikitnya petugas menyita sebanyak 36 dus vaksin dan bahan untuk membuatnya. Semuanya mencapai ribuan botol. Ia mengatakan vaksin-vaksin itu tersimpan di dalam musala, tempat tidur, dan sejumlah ruangan lain. "Ada alat press yang juga dibawa," kata Eko.
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah mewah berlantai dua tersebut kini tak berpenghuni. Di garasi tampak tiga sepeda motor yang terparkir. Sedangkan lampu penerangan di rumah tampak padam. Sesekali orang yang melintas menengok ke rumah tersebut.
ADI WARSONO