Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Ungkap 6 Inkonsistensi Keterangan Jessica  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso saat mendengarkan keterangan saksi ahli Antonia Ratih Andjayani dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 15 Agustus 2016. Menurut hasil observasi Antonia Ratih, Jessica tidak menunjukkan empati ketika mengetahui Mirna meninggal dunia usai meminum es kopi Vietnam.  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso saat mendengarkan keterangan saksi ahli Antonia Ratih Andjayani dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 15 Agustus 2016. Menurut hasil observasi Antonia Ratih, Jessica tidak menunjukkan empati ketika mengetahui Mirna meninggal dunia usai meminum es kopi Vietnam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli psikiatri dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti, menemukan sejumlah inkonsistensi keterangan yang disampaikan Jessica Kumala Wongso saat pemeriksaan psikologi forensik, Maret lalu.

"Satu di antara keterangan Jessica mengaku menolong Mirna (Wayan Mirna Salihin) yang sedang sekarat," kata Natalia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Agustus 2016. Padahal, saat dicek melalui closed circuit television (CCTV), Jessica justru menjauhi Mirna yang sedang kritis.

Natalia mengatakan Jessica sama sekali tak pernah membantu menolong Mirna. Jessica hanya berdiri mematung saat orang-orang sedang menolong Mirna. Secara psikologis, dia menambahkan, respons Jessica sangat tak wajar. Sebab, Jessica adalah teman Mirna. Padahal, dalam kondisi genting, orang tak kenal pun akan mengambil sikap menolong Mirna.

Mirna meninggal setelah minum es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Januari lalu. Mirna diduga dibunuh dengan cara diberi racun sianida melalui kopi yang ia minum. Jessica, teman Mirna, yang saat itu berada di lokasi, menjadi terdakwa pembunuh Mirna.

Baca3 Kejanggalan Tingkah Jessica Saat Mirna Meregang Nyawa

Inkonsistensi keterangan kedua ialah alasan Jessica yang tak melayat ke rumah duka Mirna. Jessica beralasan, asmanya kambuh. Padahal, dari riwayat medis, penyakit asma Jessica sudah lama tidak kambuh.

Jessica juga inkonsisten saat mengatakan ia dilarang keluarga Mirna untuk melayat. Menurut Natalia, Hani, teman Mirna, membantah keterangan itu.

Jessica pun inkonsisten saat ditanya soal permasalahan dengan pacarnya, Patrick, di Australia. Dia mengaku sama sekali tak punya masalah dengan Patrick. Padahal, dari temuan Natalia, Jessica dalam setahun terakhir berkonflik dengan Patrick karena kekasihnya itu selingkuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:
Psikiatri: Mirna Tewas, Jessica Menyesal Pulang ke Indonesia 
Jessica Ikut Perayaan 17 Agustus di Penjara, Lomba Gendong..
Hakim Sidang Jessica: Target MA, 5 Bulan Perkara Harus Putus

Jessica juga membantah ihwal percobaan bunuh diri dan tindakan kriminal yang pernah ia lakukan di Australia. Natalia mengatakan pihaknya telah memverifikasi semua kejadian itu. Bahkan, saat Jessica menabrak rumah panti jompo, peristiwa itu diliput media massa setempat.

Natalia menambahkan, Jessica cenderung orang yang stabil dan memiliki rencana-rencana sebelum menjalani rutinitasnya. Tapi, mendadak, sikapnya dapat berubah menjadi impulsif jika ada tekanan dan hal-hal mendadak di luar dugaannya. Ini yang bisa memicu tindakan kekerasan.

Jessica, kata Natalia, memiliki peluang besar bertindak menyakiti diri sendiri atau orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Hal ini dipicu oleh tekanan masalah dan tidak adanya dukungan dari lingkungan sosialnya. Apalagi Jessica diketahui sedang bertengkar dengan ayah dan kedua saudaranya.

Saksi ahli psikologi yang didatangkan jaksa dalam sidang kasus pembunuhan terhadap Mirna pada Senin, 15 Agustus 2016, Antonia Ratih, juga mengatakan ada beberapa perilaku Jessica yang tidak lazim ketika Mirna meregang nyawa. Hal tak lazim itu terjadi saat Jesicca menunggu Mirna hingga meregang nyawa.

Perilaku tak lazim itu adalah reaksi Jessica yang tenang ketika melihat Mirna mulai minum dengan sedotan, meletakkan paper bag ke atas meja, dan menggerakkan tangan di balik paper bag

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tambang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.