TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan akan menyoroti ujaran kebencian di media sosial menjelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada tahun depan. "Kami tidak ada kepentingan, siapa pun gubernurnya yang penting Jakarta aman," kata Iriawan saat ditemui seusai serah terima jabatan pada Jumat, 23 September 2016.
Iriawan mengatakan bakal menindak setiap kampanye negatif berupa ujaran kebencian atau juga biasa disebut hate speech. Hal ini sesuai dengan ketentuan pelarangan ujaran kebencian di media sosial.
Dalam ketentuan pelarangan ujaran kebencian disebutkan tentang beberapa hal yang bisa dijerat pidana. Di antaranya tindakan penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, provokasi, menghasut, dan penyebaran berita bohong. Juga tindakan yang menimbulkan konflik sosial, diskriminasi, kekerasan, dan penghilangan nyawa seseorang.
Rencananya Iriawan bakal ketat menangani tindakan ujaran kebencian ini. Menurut dia, di jajaran Polda Metro Jaya telah ada pasukan Patroli Cyber. Tim itu sebelumnya dijalankan pendahulunya, Komisaris Jenderal Moechgiyarto.
Pada pilkada DKI Jakarta tahun ini, gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat diusung PDIP, NasDem, Golkar, dan Hanura untuk maju lagi. Sedangkan Demokrat, PAN, PKB, dan PPP membentuk poros koalisi penantang yang mengusung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. Ada pula Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang didukung Gerindra dan PKS.
AVIT HIDAYAT