TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memiliki komitmen untuk meneruskan program-program pembangunan yang sudah dilakukan tiga gubernur dalam sepuluh tahun terakhir. Tiga Gubernur DKI itu adalah Fauzi Bowo, Joko Widodo, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Komitmen saya meneruskan hal-hal baik dalam sepuluh tahun terakhir," kata Anies saat meresmikan posko relawan Jakpas di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 30 September 2016.
Anies menilai saat ini pemerintah DKI telah memiliki program penanggulangan sejumlah masalah, seperti banjir dan kemacetan. Hanya, menurut dia, program tersebut belum berjalan optimal. "Serapan hanya 50 persen. Artinya, ada separuh yang belum jalan. Banyak program baik, tapi pelaksanaan belum optimal," ujarnya.
Untuk meneruskan program-program tersebut, Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, berencana membagi tugas jika terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Program yang mereka prioritaskan adalah masalah penyediaan lapangan kerja, kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, dan mengembalikan sejarah Kota Jakarta. Anies mengamati bahwa pemerintah saat ini hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur keras ketimbang yang lunak, seperti memajukan budayanya.
Menurut dia, Amerika Serikat saja bersusah payah untuk menghadirkan sejarah di kota-kotanya. Sedangkan Jakarta, yang memiliki sejarah panjang, malah tidak memiliki ruang untuk mengekspresikannya. "Gubernur harus hadir mengembalikan perjalanan sejarah," ucapnya.
Untuk program pendidikan, Anies berencana mengembalikan kualitas sekolah negeri agar tidak kalah bagus dengan sekolah swasta. Jakarta, kata dia, memiliki dana, tapi sekolah-sekolah belum mendapat perhatian yang cukup. "Siapa mendidik apa hari ini, menentukan siapa duduk di mana, menjadi apa di masa depan," tuturnya.
Baca:
Heboh Gatot dan Dimas Kanjeng, Ternyata Ini Biangnya
Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat
Ternyata Ini Alasan Mario Teguh Dilarang Bicara di Media
FRISKI RIANA