TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun 123 Ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Tiap RPTRA yang dibangun diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 1,2 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengklaim RPTRA yang dibangun dengan duit pemerintah lebih bagus hasilnya dibanding dengan yang dibangun pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility. Sebab, kata dia, desainnya sudah melihat contoh dari berbagai RPTRA yang sudah dibangun pihak swasta.
"Desain (RPTRA) yang menggunakan APBD lebih bagus yang sekarang. Mengapa? Karena sudah pengalaman dari dulu," kata Ahok seusai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bhineka, kemarin.
RPTRA Bhineka merupakan RPTRA yang dibangun melalui anggaran dari Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Jakarta Selatan. RPTRA ini dibangun di atas lahan seluas 6.800 meter persegi. Sementara, lahan yang terpakai khusus untuk RPTRA hanya seluas 2.238 meter persegi. Sisanya, tetap dijadikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan lapangan.
RPTRA ini juga dilengkapi dengan fasilitas tempat bermain anak, sarana olahraga multifungsi seperti futsal, lapangan basket dan bulu tangkis, amphitheater. Sedangkan, untuk sarana di dalam ruangan terdiri dari ruang pertemuan serbaguna, ruang perpustakaan, laktasi, toilet difable, ruang pengelola, CCTV dan ruang konseling.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan saat ini sudah ada 11 RPTRA yang diresmikan. Seluruh pembangunan RPTRA itu melibatkan sebelas arsitek yang berbeda. Dien mengatakan ke depannya, untuk menjalankan program BPMPKB tidak akan lagi mengandalkan gedung tertutup.
"Ini lebih bagus karena kami lebih berpengalaman. Ternyata, masyarakat kan kalau hari Sabtu-Minggu penuh. Kalau hanya mengandalkan gedung tertutup dan hanya AC itu enggak bagus," kata Dien.
lebih lanjut, Ahok mengatakan nantinya seluruh RPTRA juga dilengkapi dengan fasilitas angkutan wisata yang dapat digunakan masyrakat keliling Jakarta dengan cuma-cuma. Tujuannya, kata Ahok, sebagai salah satu upaya untuk memberikan hiburan kepada masyarakat.
"Saya minta setiap Sabtu-Minggu, minta bus datang ke RPTRA orang tua yang enggak pernah main kota monas, atau balai kota, angkutjin mereka semua buat jalan-jalan," kata Ahok saat.
LARISSA HUDA