TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi gerbang jalan tol Karang Tengah, untuk mengecek kesiapan menghadapi Natal dan tahun baru 2016. Budi mengatakan jalan tol Karang Tengah merupakan salah satu titik yang selalu terjadi kemacetan.
"Karang Tengah ini memang kami tahu sangat macet, karenanya kami lihat berkaitan Natal dan tahun baru," kata Budi Karya saat ditemui di gerbang jalan tol Karang Tengah, Tangerang, Senin, 12 Desember 2016.
Budi Karya menambahkan, kalau pihaknya bersama dengan Badan Pengelola Jalan Tol dan PT Jasa Marga, sudah memikirkan konsep menanggulanginya. Ada dua konsep, yang pertama jangka panjang dan berikutnya jangka pendek.
Budi menuturkan kalau rencana jangka panjangnya adalah bagaimana mendistribusikan pintu keluar tidak tertuju di Karang Tengah, tapi ke sejumlah pintu lainnya. Lalu yang kedua adalah memisahkan titik-titik luar itu.
Alasan pemisahan titik-titik luar itu, karena Budi Karya melihat secara konsep, jalan tol itu antara ring dan jari-jari belum sempurna. "Jangka panjang agak dekat itu terjadi, dengan memisahkan titik-titik luar itu," ujar Budi.
Sedangkan untuk jangka pendek, Budi meminta agar ada manajemen lalu lintas yang baik di pintu jalan tol itu. Salah satunya dengan memakai kartu jalan tol, penambahan personel, jalur, dan hal-hal lainnya.
Menurut Budi Karya, saat ini posisi jalan tol Karang Tengah ini terlalu dalam ke daerah kota. Akibatnya ada campur lalu lintas dalam kota dan luar kota.
Hal ini berbeda dengan Cikarang, pintu jalan tol Cikarang itu sudah dibuat mundur ke belakang. Sehingga lalu lintas tidak terlalu banyak. "Perbandingannya itu kalau peak 70 ribu (normal) dengan 120 ribu (hari libur) hampir dua kali lipat."
Budi mengapresiasi apa yang telah dilakukan BPJT dan PT Jasa Marga dalam menghadapi Natal dan tahun baru 2016. Dia menginginkan semua pihak memperhatikan berbagai aspek, agar ada level pelayanan yang lebih bagus dari sebelumnya.
DIKO OKTARA