TEMPO.CO, Jakarta - Bungkusan hitam dilempar orang tidak dikenal di rumah adik Salman Nuryanto, bos Pandawa Group, Subardi, di Jalan Anggrek 7 Nomor 31, RT 2 RW 2, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Jumat, 3 Januari 2017. Bungkusan misterius yang dibalut plastik hitam berukuran 100 x 50 sentimeter itu dicurigai bom oleh warga.
Sugeng Ngatrio, 45 tahun, seorang warga, mengatakan, tadi pagi, ketua RT setempat mendapatkan pesan pendek dari orang tidak dikenal. Pesan pendek itu berisi ancaman bom yang akan dilakukan nasabah yang sakit hati karena ditipu.
"Tadi pagi jam 9 ada pesan ancaman. Pas dilihat di halaman rumahnya ada bungkusan hitam yang terikat tali rafia," kata Sugeng.
Rumah adik bos Pandawa Group tersebut sudah kosong sejak sebulan lalu. Pagarnya yang setinggi 2 meter terkunci dari dalam. Polisi membongkar gembok gerbang rumah Subardi dan memasang garis polisi.
Sugeng menambahkan, sejak masalah investasi bodong ini mencuat, puluhan nasabah tiap hari datang ke rumah Subardi. Namun mereka tidak bisa menemui karena Subardi sudah kabur sebulan lalu.
Baca Juga:
"Karena tidak bisa menemui pemilik rumah, banyak nasabah ke rumah Pak RT untuk meminta kontak Subardi," ujar Sugeng.
Selain itu, dua pekan lalu, rumah tersebut sempat dijebol dan dirusak nasabah yang naik pitam karena tidak bisa menemui Salman Nuryanto. "Sampai sekarang tidak tahu menghilang ke mana. Subardi sudah hampir setahun tinggal di rumah itu," tutur Sugeng. "Biasanya ada pengajian sepekan dua kali, malam Senin dan Jumat."
Hingga berita ini diturunkan, Gegana masih memeriksa bungkusan misterius yang dicurigai sebagai bom.
IMAM HAMDI
Baca: Bos Pandawa Grup Dituntut Kembalikan Duit Rp 1,1 Triliun