TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengintegrasikan armadanya dengan angkutan Koperasi Walhana Kalpika (KWK) mulai Senin, 3 April 2017.
"Integrasi ini memberikan keuntungan lebih bagi KWK," kata Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, dalam acara peresmian kerja sama tersebut di Balai Kota, Senin.
Baca juga:
Sumarsono: Integrasi dengan Transjakarta Untungkan Angkot KWK
Integrasi itu dianggap meniru program pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang bernama OK Trip. Program Anies-Sandi yang dikampanyekan sejak Oktober 2016 itu mengintegrasikan Transjakarta dengan angkutan umum massal agar menjangkau warga di pelosok menuju pusat kota Jakarta dengan biaya Rp 5.000.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono membantah jika programnya dianggap menyontek OK Trip.
"Program ini sudah kami lakukan sejak tahun lalu. Puncaknya itu habis Lebaran. Kami mengadakan pertemuan dengan mereka di satu tempat di Sarinah," ujar Budi di Balai Kota, Senin.
Pertemuan tersebut, kata Budi, dihadiri pihak Transjakarta dan KWK. Dari pertemuan tersebut, ujar dia, kedua belah pihak sepakat soal konsep integrasi transportasi umum dengan menggandeng KWK.
Peluncuran integrasi transportasi tersebut sepakat digelar pada April 2017. Mengapa peluncurannya menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran kedua pada 19 April 2017?
"Program ini tidak mendadak, tidak semua rencana perusahaan harus disebar kepada publik," ucapnya.
Budi menuturkan tidak memihak pada pasangan calon mana pun. Menurut dia, ide boleh saja sama, tapi kenyataannya, pasti ada perbedaan dalam implementasi dan tahap eksekusi.
"Mau ide siapa pun, Transjakarta harus bisa melayani," ujar Budi, yang pada 7 Januari 2016 dilantik Gubernur Jakarta Basuki Purnama sebagai Dirut PT Transjakarta.
Nota kesepahaman antara PT Transjakarta dengan KWK ditandatangani pada 22 Maret 2017 di gedung Graha Widya Bhakti I, kantor Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Budi menandatangani berkas itu bersama Ketua Umum KWK Muhammad Laode Djeni Hasmar, mantan anggota DPR dari Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini adalah pengusung pasangan Basuki Purnama-Djarot Saiful dalam Pilkada DKI 2017.
LARISSA HUDA