TEMPO.CO, Jakarta - Polisi tak mau kecolongan lagi oleh aksi penyanderaan di dalam angkot, seperti yang terjadi di Buaran, Jakarta Timur, pada Ahad, 9 April 2017. Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro mengatakan akan menggelar razia premanisme rutin di wilayahnya untuk mengantisipasi kejadian serupa.
"Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap merasa aman menggunakan angkutan kota," kata Yudho di Markas Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 10 April 2017. Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan identifikasi terhadap angkutan kota yang dinilai rawan.
Baca: Polisi Bekuk Penyandera Ibu dan Anak di Angkot
Yudho juga memerintahkan bawahannya untuk terus memantau kerawanan kriminalitas di daerah tugasnya. Selain itu, petugas akan dibekali dengan radio untuk mempermudah komunikasi jika menemukan hal yang mencurigakan. “Jika dibutuhkan penanganan lebih cepat, akan segera dikirim personel tambahan ke TKP,” ucap Yudho.
Warga Buaran pada Ahad, 9 April 2017, digegerkan oleh aksi penyanderaan di dalam angkot yang terjadi di sekitar lampu lalu lintas Buaran, Jalan I Gusti Ngurah Rai. Aksi ini dilakukan seseorang bernama Hermawan. Dia kedapatan menjambret Isnawati yang tengah bersama bayinya.
Baca: Begini Kisah Penyanderaan dalam Angkot di Buaran
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana menuturkan Hermawan terpojok saat Isnawati berteriak minta tolong. Saat itulah, residivis itu langsung meletakkan pisau pada leher Isnawati.
Menurut Sapta, hampir setengah jam negosiasi berjalan. Hermawan menolak melepaskan korbannya. Ia bahkan meminta angkot bergerak meninggalkan lokasi. Namun, menurut Sapta, polisi bertindak saat pelaku lengah. “Petugas menembak pelaku di bagian lengan kanan,” kata Sapta.
IRSYAN HASYIM | JH