TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan anak usia sekolah dasar dan SMP berkumpul di depan rumah-kantor Mitra Bahari 2 Blok E23 sejak pukul 07.00, Kamis 17 Agustus 2017. Setengah jam kemudian, mereka menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72 di depan bangunan bekas pertokoan itu.
Mereka adalah anak-anak jalanan, tanpa orangtua, dan korban kekerasan dari berbagai kawasan miskin di Jakarta Utara. "Mereka tidak tercatat dalam dokumen administrasi," kata Ketua Yayasan Bina Matahari Bangsa (YBMB) Tian Bachtiar. Tian menjelaskan, mereka berasal dari kawasan miskin di Jembatan Tiga, Rawa Bebek, Kampung Dao, dan Kampung Aquarium.
Baca:
Saat Pimpin Upacara HUT RI 17 Agustus, Djarot Berpesan..
Tempo17an: HUT 17 Agustus di Stasiun Palmerah dan Gerbong Kereta
Mereka mengikuti upacara dengan khidmat. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan lantang. Pancasila dibacakan dengan lancar. Namun, berbeda dengan upacara bendera lainnya, Riko, 10 tahun, memimpin peserta upacara mengucapkan ikrar 'Janji Anak Jalanan'.
"Kami mantan anak jalanan berjanji untuk tidak kembali ke jalanan. Tidak akan melakukan kegiatan di jalanan yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Seperti mengamen, me-ngelem, menggunakan obat-obatan terlarang dan minuman keras serta tawuran atau aksi anarkis lainnya."
Ikrar ini, menurut Tian, adalah upaya untuk selalu mengingatkan anak-anak bahwa mereka bukan lagi anak jalanan. Momentum Hari Kemerdekaan ini pun menjadi titik penting untuk menggugah semangat mereka. Bahwa kemerdekaan bukan hanya milik segelintir golongan semata, tetapi juga milik mereka.
Baca juga:
Ahok Tidak Dapat Remisi HUT RI 17 Agustus
Ada Upacara HUT RI di Istana Negara, Lalu Lintas Dialihkan
"Siapapun berhak untuk menikmati hidup merdeka, termasuk kalian. Kemerdekaan bukan hanya milik orang kaya kaya, tapi milik kalian juga,” kata Tian. Ia mengajak agar anak-anak itu merdeka dari buta huruf, harus merdeka dari tindakan anarkis. “Pancasila harus menjadi perilaku kita. Kita jangan bedakan manusia dari suku ras dan golongan."
MUHAMMAD NAFI'