John Kei, dari Tanah Abang hingga Australia

Reporter

Editor

Selasa, 21 Februari 2012 12:54 WIB

John Refra Alias John Key. Dok. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - John Kei, alias John Refra, dikenal memiliki bisnis jasa pengamanan yang cakupannya luas. Di Ibu Kota, bisnis tersebut menguasai wilayah Tanjung Priok sampai Tanah Abang. Bahkan bisnisnya juga berkembang ke luar negeri hingga menyeberang ke Singapura dan Australia.

Menurut salah seorang pentolan kelompok John Kei, Agrafinus, kelompok John Kei juga berfokus kepada jasa penagihan utang dan pengacara. Wawancara tersebut diterbitkan di majalah Tempo pada 15 November 2010.

Pria yang sempat menjadi pencari bakat tinju ini, sebelum ditangkap pada Jumat malam, 17 Februari 2012, pernah terbentur berbagai kasus. Pada 2008, John Kei ditangkap di Kota Tual, Maluku. Ia diduga menganiaya dua warga Tual, Charles Refra dan Remi Refra. Penganiayaan menyebabkan jari kedua pemuda itu putus.

Sidang pada kasus tersebut diselenggarakan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 9 Desember 2008. Pemindahan tempat sidang disebabkan situasi keamanan tidak memadai untuk mengadili preman seperti John Kei yang sudah sangat dikenal di daerahnya.

Kelompok John Kei pernah bentrok dengan kelompok Basri Sangaji yang juga asal Maluku. Perseteruan kedua kelompok terjadi di Diskotek Stadium, Jakarta Barat, pada 2004. Bentrokan menewaskan dua orang.

Pada Juni 2005, bentrok kelompok John Kei-Basri kembali terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat. Kakak John Kei, Walferus Refra, tewas dalam bentrokan ini. Kematian Walferus disebut-sebut sebagai ganti rugi nyawa atas kejadian di Diskotek Stadium yang menewaskan anggota kelompok Basri.

John Kei kembali berurusan dengan kepolisian setelah ditangkap Jumat malam, 17 Februari 2012 di sebuah kamar di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta. Ia ditangkap bersama artis Alba Fuad ketika keduanya tengah pesta sabu-sabu.

John ditangkap atas dugaan terlibat kasus pembunuhan Direktur Power Steel Mandiri Tan Harry Tantono. Harry ditemukan tewas dengan luka penuh tusukan di Swiss Bell Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012 lalu.

SATWIKA MOVEMENTI | INU KERTAPATI

Berita lain
Tito Kei: Polisi Ini Menembak John Kei
Hari Ini, John Kei Ajukan Gugatan Praperadilan
Berbagai 'Peluru' Polisi Jerat John Kei
Alasan Polisi Jerat John Kei Pasal Pembunuhan
Positif Nyabu, Alba Fuad Ditahan
John Kei Dijerat Pasal Pembunuhan dan Narkotik
Polisi: John Kei Bertemu Bos Sanex di Hotel
Gula Darah Turun, John Kei Masih Trauma
Wawancara John Kei: Saya Suka Kelahi, Bukan Preman

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

49 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

53 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya