Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

image-gnews
Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Intimidasi mahasiswa bermula saat sejumlah pengurus badan eksekutif mahasiswa dari berbagai kampus rapat membahas persiapan unjuk rasa pada pukul 19.00 WIB, di kawasan dekat Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 3 Februari 2024. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Trisakti Lamdahur Pamungkas mengatakan, hampir satu jam lebih diskusi berjalan, muncul orang tak dikenal.

"Teman-teman Trilogi melihat beberapa oknum, yang sebenarnya secara background ini bukan mahasiswa. Ini udah bergaya kayak preman," kata Lamdahur kepada TEMPO melalui sambungan telepon, Ahad, 4 Februari 2024.

Kesimpulan orang yang mendatangi tempat diskusi di Balai Warga itu berciri preman yakni, dari sosok tubuhnya yang besar dengan perawakan lebih tua dari mahasiswa yang sedang rapat. "Gayanya, gaya intel banget. Pakai masker, topi, kupluk, terus jaket," tutur dia.

Mahasiswa yang terkejut melihat kedatangan sejumlah pria bertubuh besar itu lantas melontarkan pertanyaan. Menjawab para mahasiswa, pria yang menurut Lamdahur sekitar 15 orang itu menjawab mereka mahasiswa. "Dia pertama ngaku-ngaku mahasiswa. Ketika ditanya kartu tanda mahasiswa, tidak ada," ucap dia.

Setelah mengetahui sejumlah pria itu bukan mahasiswa, Lamdahur dan peserta rapat lainnya mulai mengawasi supaya diskusi itu masih bisa berlanjut. Mereka pun menutup pintu pagar Balai Warga, yang menjadi tempat konsolidasi. Namun para preman bersikeras masuk ke arena rapat.

Mahasiswa tak mengizinkan para pria itu masuk. Desakan membuat mahasiswa di forum itu merasa semakin aneh. Menurut mahasiswa Trisakti itu, mereka semakin khawatir karena para pria itu bertindak sewenang-wenang. Ada yang merekam gambar mahasiswa di Balai Warga itu. "Terus mereka intimidasi," ujar Lamdahur.

Sejurus kemudian, Lamdahur bercerita, sejumlah mahasiswa Universitas Trilogi memutuskan mengawasi para preman yang mau merangsek masuk dan melancarkan intimidasi. Para preman itu juga berusaha membubarkan rapat tersebut. Hingga seorang di antara mereka melakukan kekerasan fisik dengan menjitak kepala mahasiswa Universitas Trilogi. "Si pelaku ini menjitak kepala si korban," tutur dia.

Setelah desakan preman memuncak, para mahasiswa di forum rapat keluar menemui para preman itu.  Lamdahur bercerita, saat dihampiri para pria berbadan tegap sempat beralasan mereka punya saudara yang juga mahasiswa mengikuti rapat itu. Rapat konsolidasi ini melibatkan 31 organ mahasiswa, yang diwakili BEM serta sejumlah organisasi masyarakat.

Dia mengatakan preman itu menyebut salah satu nama di antara mahasiswa itu. "Pada saat kami tanya si A, dia mengaku enggak mengenal itu siapa. Ya, berarti makin memperkuat bahwa ini intimidasi," tutur dia. Mereka bergeser dari pusat Balai Warga dan bernegosiasi kembali dengan orang tak dikenal itu tak jauh dari lokasi rapat.

"Sampai pada momentumnya oknum ini mulai mengintervensi berlebihan dengan mengancam bahwa ruang konsolidasi kami bakal diserang," tutur Lamdahur, mengingat omongan preman berbadan tegap. Mahasiswa malam itu sempat bertanya apa alasan mereka akan diserang.

Namun para pendatang tak dikenal itu berkilah. "Karena mau diserang makanya kami memberitahu," tutur Lamdahur, menirukan ucapan intimidasi para preman ini. Kepada preman itu, mahasiswa menyampaikan informasi yang memberitahu mereka akan diserang itu cara memberikan rasa aman kepada mahasiswa.

Sebab itu, Lamdahur menuturkan, mahasiswa malam itu sempat meminta supaya mereka tak mengusik rapat tersebut. "Alah, kami tahu kalian mau berdemonstrasi, kan? Kalau kalian mau berunjuk rasa maka akan berhadapan dengan kami," kata dia, menirukan ucapan para preman, kemarin malam.

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa

Ketua BEM Universitas Islam Jakarta Rahmatul Fajri, mengatakan mengenal di beberapa di antara mereka. Orang-orang itu bekas mahasiswa yang kerap berdemonstrasi. Namun beberapa orang lainnya berpostur tubuh besar dengan nada intimidasi. Menurut Rahmatul, para preman itu melarang mahasiswa berkonsolidasi dan berunjuk rasa.

Mereka juga melarang mahasiswa demo Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Kalian kalau mau demo, enggak usah berkonsolidasi pemakzulan Jokowi," tutur Rahmatul, menirukan ucapan preman yang muncul tiba-tiba di tempat rapat tersebut.

Menurut dia, konsolidasi mahasiswa ini sudah berlangsung tiga kali. Pertama dilakukan di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan kedua dan ketiga berlangsung di Universitas Trilogi. Yang akhirnya, dalam pertemuan ketiga semalam, para mahasiswa digeruduk, diancam, dan mendapat kekerasan fisik.

Menurut Rahmatul, pria berbadan tegap yang mendatangi mahasiswa berjumlah lima orang. Rekan lainnya menunggu di dekat sebuah mobil sambil merokok. Malam itu, dia mengaku melihat satu mobil berwarna putih. Saat tahu rekan mahasiswa dijitak, para mahasiswa lain keluar. Mahasiswa berusaha halangi preman supaya tak masuk ke arena rapat. "Cukup di luar saja," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Negosiasi sempat berhasil, tekanan untuk merangsek sempat menurun sebentar. "Namun mereka terus ngotot mau masuk. Mereka bilang kalau mau konsolidasi jangan bawa tema memakzulkan Jokowi."

Konsep dasar rencana mahasiswa berunjuk di awali dengan mematangkan isu dan strategi aksi. Di dalamnya mereka membahas dua isu besar. Pertama, mahasiswa menyiapkan konsep menolak pemilihan umum atau Pemilu 2024 curang. Termasuk keterlibatan Jokowi dalam pemilu.

Kedua, isu pemakzulan Jokowi. Namun untuk isu pemakzulan, kata Lamdahur, mahasiswa harus menyiapkan naskah akademik. Konsep akademik bertajuk pemakzulan akan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Sebab pemakzulan Jokowi merupakan ranah Parlemen. "Pak Presiden sudah melanggar dan memenuhi proses pemakzulan. Karena Pak Jokowi telah melakukan perbuatan tercela," tutur dia.

Saat adu mulut itu semakin panas, ada di antara para preman langsung mengeluarkan ponsel merekam video negosiasi itu. "Ini kan gaya-gaya aparat. Terus mengancam, suka memotong pembicaraan. Padahal dalam proses pembicaraan pun baik-baik saja," kata dia.

Namun menurut Lamdahur, pembicaraan yang dilontarkan sejumlah pria berbadan tegap, itu berusaha memancing emosional mahasiswa. Saat debat semakin alot, preman-preman itu meminta mahasiswa segera membubarkan konsolidasi tersebut. "Karena alasan ada ancaman penyerangan tadi," ucap dia.

Mahasiswa Trisakti ini menuturkan, bahwa warga di sekitar kampus tak mempermasalahkan mahasiswa rapat di situ. Bahkan sebuah bangunan berupa sekretariat karang taruna itu diizinkan warga untuk rapat konsolidasi. Bangunan itu dipinjamkan ketua RT setempat.

Rapat itu digeser keluar dari kampus karena petinggi Rektorat Trilogi tak mengizinkan rapat itu berlangsung dalam kampus. Ketua BEM Universitas Trilogi Muhammad Said Al Hariri meminta menunda wawacara dengan Tempo. "Aku ada acara konsolidasi internal, bisa habis magrib," kata Said, melalui aplikasi perpesanan, Ahad, 4 Februari 2024. 

Selanjutnya, preman itu berdalih rapat mahasiswa itu harus dibubarkan karena warga setempat tak senang ada rapat di sekitar rumah warga. "Padahal kami tanya warga, enggak ada masalah. Bahkan Ketua RT-nya ada di situ," ucap Lamdahur. "Mereka bahkan mempersamai hingga jam 2 malam."

Seusai rapat itu mereka menyebarkan pesan bahwa mahasiswa mendapat intimidasi. Rekan mereka mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik dari preman, pembatasan, dan pengekangan diskusi. "Ruang kami berkumpul pun diancam menggunakan orang-orang sipil," ucap Presiden Mahasiswa Trisakti, itu.

Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, mengecam aksi premanisme yang dilakukan sejumlah preman kepada mahasiswa. Preman tersebut menuntut agar rapat konsolidasi segera dibubarkan karena pembahasan pemakzulan Presiden Jokowi dianggap sebagai penghasutan dan mengganggu ketertiban.

Menurut Delpedro, para preman juga menuntut mahasiswa segera mengganti judul diskusi, menghentikan rencana demonstrasi pemakzulan Presiden Jokowi, dan mengancam akan melakukan kekerasan jika rapat konsolidasi dan demonstrasi tetap dilanjutkan.

Selain melanggar kebebasan sipil seperti hak untuk berkumpul, berpendapat, dan berekspresi, terutama kebebasan akademik, kata Delpedro, intimidasi dan kekerasan itu dipandang sebagai tanda-tanda kepemimpinan Presiden Jokowi semakin terdesak. Gelombang kritik meluas dari masyarakat mengindikasikan legitimasi Jokowi semakin merosot.

"Namun pemerintah berupaya menekannya dengan menggunakan berbagai cara demi mempertahankan kekuasaannya," ucap dia. Praktik intimidasi dan kekerasan terhadap mahasiswa, akademisi, dan siapa pun yang mengkritik presiden harus dihentikan.

Dia mengatakan, praktik kekerasan tidak akan berhenti jika hanya mengandalkan aparat penegak hukum menyelidiki kasus-kasus tersebut. "Diperlukan keberanian warga yang kuat dan tanpa rasa takut untuk menentang intimidasi semacam itu," ucap Delpedro, dalam keterangan tertulis, siang ini.

Pillihan Editor: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Polri Proses Hukum Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

7 jam lalu

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kiri) mengikuti sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.


Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

8 jam lalu

Kondisi perumahan yang diresmikan Presiden Jokowi di Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni


Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

8 jam lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

10 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.


Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

10 jam lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.


Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.


Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

11 jam lalu

Kronologi Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau (Unri) mencuat usai video kritiknya soal Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di Unri dilaporkan oleh Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024. Foto: Istimewa
Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

Polda Riau menyelidiki laporan Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya kuliah


Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

11 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. ANTARA/Andi Firdaus
Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.


Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.


Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

12 jam lalu

Suasana area proyek pembangunan Memorial Park di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Selasa, 7 Mei 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan di Memorial Park akan dibangun patung Soekarno-Hatta, patung Sayap Pelindung Nusantara, dan api abadi. TEMPO/Riri Rahayu
Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara