TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kardus yang diduga bahan peledak seperti sulfat, kabel dan belerang ditemukan di kediaman Thoriq, 30 tahun di Jalan Teratai, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Rabu, 5 September 2012. Penemuan ini berawal ketika asap mengepul dari rumah ini, Rabu, 5 September 2012 sore tadi.
"Banyak asap dari counter handphone," kata Ketua RT 2 RW 4, Jembatan Lima, Subagyo di lokasi kejadian.
Curiga dengan pemilik rumah, warga langsung mendobrak pintu rumah. Subagyo sempat mengunci pintu rumah di bagian depan. Thoriq langsung melarikan diri mengetahui dikepung oleh warga.
Sehari-hari, kata Subagyo, Tahriq berjualan voucher isi ulang pulsa. Dia juga diketahui membuka jasa perbaikan ponsel. Ibu dan istri Thariq lalu diperiksa di Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat.
Hingga saat ini polisi masih memeriksa rumah milik Thoriq. Sejumlah polisi membawa sejumlah kardus yang diduga sebagai bubuk mesiu di rumah ini. Subagyo menuturkan, Thoriq lahir dan besar di lingkungan lokasi kejadian.
KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah
26 November 2023
KKP Tangkap 3 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Morowali Sulawesi Tengah
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap tiga orang nelayan yang diduga melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (destructive fishing). Penangkapan dilakukan di perairan Pulau Kokoila, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
