TEMPO.CO, Jakarta-Kepolisian Sektor Koja, Jakarta Utara, akan menyisihkan sebanyak 20 anggotanya untuk menjadi guru bagi anak-anak jalanan. Polisi-polisi itu akan mengajar di Rumah Belajar Yayasan Jala Samudra Mandiri di Koja, Jakarta Utara.
"Kami telah menyeleksi dari 120 anggota kami dan hanya 20 yang siap terjun sebagai guru," kata Kepala Polsek Koja Komisaris Seli Pudja saat penandatanganan nota kesepahaman dengan JICT (Jakarta International Container Terminal) di Markas Polsek Koja, Rabu 12 Desember 2012.
Seli mengatakan, polisi jadi guru tak sekadar untuk pendidikan anak jalanan. Tapi lebih dari itu, untuk mengubah citra polisi di mata anak jalanan.
Menurutnya, polisi selama ini dianggap menakutkan dan selalu membuat para anak jalanan kabur jika bertemu di jalanan. Rasa takut itu diharapkannya berganti menjadi malu.
“Mereka tentu akan terkejut lihat kami di depannya dan bersahabat. Pasti lain nanti mereka. Efek itu yang kita harapkan," ujar Seli sambil menambahkan kalau kejahatan di Koja didominasi oleh pelaku pelajar dan remaja putus sekolah. “Sebagian jadi bajing lompat.”
Seli menambahkan, sistem mengajar yang akan diadopsi tetap berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Tapi ada tambahan pengetahuan tentang keamanan, ketertiban, “Dan sedikit soal hukum agar mereka melek hukum.”
Yayasan Jala Samudra Mandiri menyediakan enam rumah belajar di Koja. Setiap rumah berkapasitas 40 murid. Setiap tahunnya, mereka yang belajar di sini juga dipersiapkan menghadapi ujian kesetaraan.
ISTMAN MP
Berita terkait
Sudah Sisir Blok G Pasar Tanah Abang, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Premannya Mana, Enggak Ada
10 Juli 2023
Setelah diusut, tidak ada lagi preman maupun pengguna narkoba di lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaBanyak Anak Jalanan dan Manusia Gerobak, Wali Kota Tangsel: Penghasilan Lebih Besar daripada di Tangerang
17 April 2023
Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kajian atas fenomena anak jalanan (anjal) dan manusia gerobak tersebut.
Baca SelengkapnyaWali Kota Tangsel Instruksikan Jajarannya Tertibkan PMKS yang Menjamur Jelang Lebaran 2023
15 April 2023
Anak jalanan, pengemis, dan PMKS lainnya yang menjamur di Tangerang Selatan menjelang Lebaran 2023 akan ditertibkan.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Ibu, BRI Berbagi di Sekolah Anak Jalanan
23 Desember 2022
BRI Peduli memberikan bantuan perlengkapan sekolah.
Baca SelengkapnyaPenelitian UI Sebut 25 Persen Pendapatan Anak Jalanan Jakarta Buat Beli Rokok, Ironi
15 September 2022
Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia membeberkan 25 persen dari total pendapatan harian yang diperoleh anak jalanan untuk beli rokok.
Baca SelengkapnyaKisah Sanggar Senja Mengangkat Anak Jalanan Lewat Pendidikan
6 Desember 2021
Pendiri Sanggar Senja Cibinong, Adi Supriyadi, harus jatuh bangun membantu anak jalanan agar bisa mengakses pendidikan formal.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang Puspayoga: Pemda Harus Perhatikan Bayi dan Manusia Silver
13 Oktober 2021
Bintang mengatakan fenomena anak jalanan dan manusia silver, dewasa maupun anak-anak yang saat ini meningkat disebabkan kemiskinan dan putus sekolah.
Baca SelengkapnyaKontroversi Mike Tyson: Anak Jalanan, Tinju Dunia, Main Film
26 Februari 2021
Perjalanan juara dunia Mike Tyson penuh kotroversi, sejak anak-anak terlibat kriminalitas, menjadi petinju dan sempat berperan di beberapa film.
Baca SelengkapnyaBerbagi Ilmu Fotografi dengan Anak Jalanan, Intip Gaya Komunitas Taman Potret
12 Agustus 2020
Tidak hanya senang dengan kegiatan fotografi, Komunitas Taman Potret juga bertujuan mengembangkan daya kreatif anak jalanan.
Baca SelengkapnyaKPAI Usul Tim soal Kasus Predator Anak Jalanan
11 Juli 2020
KPAI) menilai perlu pembentukan tim terpadu percepatan perlindungan korban anak dalam kasus dugaan kejahatan pedofilia oleh Francois Abello Camille.
Baca Selengkapnya