Pekerja melipat dan menyortir surat suara di gedung Paldam Kodam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat (9/6). Pelipatan 1.658.808 surat suara sesuai DPT ditambah 2,5 persen dari jumlah DPT dipusatkan di instalasi militer ini dengan target selesai selama seminggu. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 35 orang petugas pelipat surat suara pemilihan legislatif di Depok menghentikan pekerjaannya karena masalah gaji mereka tak jelas.
Mereka mengaku kecewa dan tertipu oleh sikap koordinator mereka dan KPUD Depok yang tak pernah terbuka untuk menjelaskan kepada mereka soal gaji. Para pekerja yang berasal dari luar Kota Depok ini keluar dengan membawa semua pakaian mereka pada Selasa, 25 Februari 2014, sekitar pukul 13.30 WIB. "Kami pulang semua ke rumah masing-masing, kami kecewa," kata salah satu pekerja, Wina, 29 tahun, di Balai Rakyat, Beji, Depok, yang merupakan tempat penyimpanan dan pelipatan surat suara.
Menurut Wina, awalnya mereka dijanjikan hanya bekerja empat hari, setelah itu diberi tahu lagi bahwa pekerjaan ini sampai dua pekan. "Kami juga dijanjikan DP gaji Rp 100 ribu, ini malah dikasih Rp 50 ribu, sudah keterlaluan banget," katanya.
Wina dan petugas lainnya bekerja di tempat itu sejak Senin, 24 Februari 2014. Menurut Wina, dia dan teman-temannya bukan robot yang bisa dipekerjakan seenaknya. Kerja melipat surat suara itu, kata dia, sampai pukul 22.00 WIB. Namun kemarin baru dimulai pukul 16.00 WIB. "Hari ini katanya sampai jam 10 malam lagi, padahal mulainya tadi jam 7," kata dia.
Koordinator pekerja, Wawan mengakui mogoknya pekerja itu sangat mengganggu target pelipatan surat suara. "Mereka udah enggak betah, masalah gaji," katanya. "Jadi semua pulang hari ini." Dia mengaku soal penggajian itu kewenangan KPUD Depok.
Anggota Panwaslu Kota Depok, Abdurahman, mengatakan ada dugaan pelanggaran dalam teknis pengadaan pekerja itu. "Kami akan melakukan investigasi dulu soal ini," katanya.
Hingga saat ini, Ketua KPUD Depok Titiek Nurhayati belum bisa dimintai komentar mengenai masalah itu. Tempo mencoba beberapa kali menelepon, tapi tak diangkat.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor