TEMPO.CO, Jakarta - Bukan perkara mudah membersihkan Monumen Nasional (Monas). Banyak tantangan yang dihadapi perusahaan peralatan pembersih PT Kaercher selama pembersihan tugu setinggi 132 meter itu. Salah satunya adalah tantangan membersihkan debu di tubuh Monas.
Senior Manager Marketing and Business Development Kaercher Indonesia Fransisca Natalia mengatakan debu-debu di tubuh Monas sudah mulai berkerak karena lama tak dibersihkan. Selain itu, debu-debunya membuat marmer yang merupakan bahan dasar tubuh Monas berubah warna.
"Tak gampang membersihkannya karena perlu disemprot dengan air tegangan dan suhu tinggi. Tapi kami tetap pakai cara yang aman, gentle, agar tidak merusak tubuh Monas," ujar dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, pembersihan bagian atas Monas, mulai dari puncak, sudah hampir mencapai bagian tengah. Tampak terlihat ada tiga orang teknisi yang bergantungan menggunakan tali untuk membersihkan bagian atas Monas itu.
Ketiga orang yang bergantungan itu, Lars Neuser, Thorsten Moewea, dan Sebastian Berg membersihkan bagian atas Monas dengan mesin High Pressure Washer Kaercher HDS 12/18-4S. Mesin dengan berat 178 kilogram itu mampu menyemburkan air dengan kekuatan 1.200 liter per jam dan dengan suhu maksimal 155 derajat celsius.
Dalam mengoperasikan mesin itu, Lars, Thorsten, dan Sebastian yang berasal dari Kaercher Jerman dibantu dua orang Kaercher asal Indonesia. Jadi, ada lima dari total 20 pekerja Kaercher pembersih Monas yang bekerja di bagian atas.
Sementara itu, di bagian bawah Monas, ada 15 orang pekerja Kaercher yang bekerja. Mereka semua adalah pekerja asli Kaercher yang beberapa di antaranya sudah mendapat pelatihan khusus di Winneden, Jerman.
Ke-15 orang itu mengerjakan dua hal, membersihkan tubuh Monas bagian bawah dan conblok di sekeliling tugu. Cara mereka membersihkan bagian bawah Monas tak jauh beda dengan bagian atas yaitu dengan cara menyemprotnya.
Jika pekerja Kaercher menggunakan High Pressure Washer Kaercher HDS 12/18-4S untuk menyemprot bagian atas, bagian bawah mereka menggunakan High Pressure Washer Kaercher HDS 6/14C. Mesin HDS 6/14C bisa menyemprotkan air dengan suhu hingga 155 derajat celsius dan dengan tekanan mencapai 20 bar. Adapun daya semprotnya hanya mencapai 560 liter per jam.
Untuk menyemprot bagian bawah Monas, pekerja Kaercher tidak menggunakan tali atau bergelantungan. Mereka membangun sebuah panggung tinggi yang berfungsi sebagai pijakan. Satu panggung tingginya bisa mencapai delapan meter.
Sebagai catatan, air yang digunakan pekerja Kaercher untuk membersihkan bagian atas dan bawah Monas berasal dari PDAM. PDAM menyuplai Kaercher dengan 20 ribu liter air per harinya. Air itu tak dicampur dengan obat apa pun.
Untuk mengeringkan tubuh Monas yang sudah diguyur dengan air PDAM, Kaercher menggunakan dua cara. Bagian tubuh atas dikeringkan dengan memanfaatkan suhu Jakarta sementara bagian bawah dikeringkan dengan menggunakan Kaercher Wet and Vacuum Cleaner NT 35/1 Ap dan Scrubber Drier BD 530 ep.
"Atas bisa kering sendiri karena panas. Kalau bawah butuh dikeringkan pakai Scrubber Drier karena becek kalau nggak dikeringkan segera," ujar salah satu pekerja. (Baca: Begini Cara Ahli Jerman Cuci Monas)
ISTMAN M.P.
Berita populer lainnya:
Hashim: Saat Tragedi Mei 1998, Prabowo Bersama Rhoma
Soal Boko Haram, Tweeps Serang Menteri Tifatul
Bakrie Land Ngemplang Fasos-Fasum, Ini Kata Ahok
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
40 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
6 Maret 2024
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaBapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue
21 Februari 2023
Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.
Baca SelengkapnyaPSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun
3 Agustus 2022
PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia
25 Juni 2022
Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar
19 Juni 2022
DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.
Baca SelengkapnyaCatat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta
17 April 2022
Masyarakat yang ingin mudik gratis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membawa sepeda motor.
Baca SelengkapnyaCari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya
17 April 2022
Ketahui apa syarat untuk mengikuti mudik gratis dari beberapa lembaga berikut.
Baca SelengkapnyaStasiun Jatinegara Sampai Kantor Pusat Garuda Indonesia Jadi Cagar Budaya
8 Januari 2022
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan 14 bangunan cagar budaya baru.
Baca Selengkapnya