Delay Berjam-jam, Penumpang Garuda Ngamuk

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 25 Mei 2014 14:48 WIB

Pesawat Garuda Indonesia. Tempo/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 150 penumpang Garuda GA 330 tujuan Jakarta-Surabaya telantar di ruang tunggu Terminal II F Bandara Soekarno-Hatta sejak Sabtu malam, 24 Mei 2014, pukul 21.50 hingga Ahad pagi, 25 Mei 2014. Sempat terjadi cekcok mulut antara penumpang dan petugas maskapai karena petugas tidak bisa memastikan kapan pesawat akan berangkat.

"Situasinya sempat memanas, ada yang gebrak meja customer service, gebrak kaca karena petugas yang memberikan penjelasan mencla-mencle," ujar Indah Khuratul Aini, salah satu penumpang yang telantar, saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 Mei 2014.

Menurut Indah, insiden ini berawal dari keresahan sekitar 150 penumpang pesawat yang menunggu hingga beberapa jam pesawat GA 330--semestinya berangkat ke Surabaya pukul 21.50--yang tidak kunjung terbang. "Sempat delay awal 20 menit, dijanjikan terbang 22.10, tapi lewat dari 22.30 tidak ada informasi lanjutan dan seluruh calon penumpang GA 330 mulai telantar," kata perempuan 26 tahun ini.

Saat itu, kata Indah, maskapai hanya memberikan mereka kompensasi sekotak roti dan sebotol air minum berukuran kecil. Dan hingga pukul 23.00, pesawat belum juga terbang. Calon penumpang pun mulai resah dan menuntut kejelasan.

Para penumpang menuntut kejelasan kepada manager on duty yang bertugas bernama Dulham Muhammad. "Saat itu Dulham mengatakan pesawat GA 330 tidak ada pilot dan krunya," kata Indah.

Karena tidak kunjung mendapatkan informasi yang akurat dan kepastian akan terbang, para penumpang mulai marah. Emosi mereka semakin memuncak ketika dua penumpang perempuan yang mengaku model diizinkan masuk ke penerbangan selanjutnya. Namun hal ini digagalkan karena dikejar penumpang lainnya.

Hingga larut malam, karena sudah telantar beberapa jam, para penumpang menuntut pihak maskapai memberikan kompensasi berupa uang akomodasi dan transportasi sesuai dengan aturan penerbangan. Setelah perdebatan yang cukup alot di boarding room, para calon penumpang meminta seorang manajer menemui mereka untuk bertanggung jawab.

Penumpang kian marah setelah tak bisa menemui pejabat yang berwenang. "Yang membuat kami marah, tidak ada kepastian kapan kami akan diberangkatkan. Saat kami minta dicetak boarding pass yang baru (ganti jadwal), mereka memberikan print out jadwal penerbangan," kata Indah.

Maskapai Garuda, kata Indah, sempat menawarkan penumpang untuk menginap di hotel, tapi sebagian besar penumpang menolak dengan alasan akan mengikuti penerbangan selanjutnya. Penumpang yang bertahan dengan pesawat GA 330 menunggu di lounge Terminal II F sampai pukul 06.10." Pukul 06.45, pesawat GA 330 A mulai terbang," kata Indah.

Juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, saat dihubungi Tempo mengaku belum menerima laporan terkait dengan insiden tersebut. "Nanti saya kroscek dulu," katanya.

JONIANSYAH

Berita Terpopuler:
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Suryadharma Tak Mundur, Sudi: Presiden Punya Hak
Istana Minta Suryadharma Tiru Andi Mallarangeng
Piyu Ragukan Jokowi-JK




Berita terkait

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

3 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat Terbaik Agar Bisa Tidur Selama Penerbangan Jarak Jauh

Pakar tidur membagikan beberapa tips agar bisa tidur di pesawat selama penerbangan jarak jauh

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

4 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

4 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

7 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

18 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

19 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

23 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

24 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

24 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya