Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok beraktifitas di ruang kerjanya, Gedung Pemprov DKI Jakarta, Jakarta, 21 November 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO,Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum merasa cocok dengan usulan Partai Gerindra yang mengajukan pimpinan partai tersebut di wilayah Jakarta, Mohamad Taufik. Ketimbang Taufik, Basuki lebih cenderung kepada sekretaris jenderal partai berlambang kepala burung garuda itu, Ahmad Muzani. "Pasti lebih setuju dengan Ahmad Muzani, jauh dibandingkan Pak Taufik," kata Basuki di Balai Kota, Selasa, 14 Oktober 2014.
Ahok, begitu ia disapa, mengatakan Muzani memenuhi kriteria wakil gubernur yang dia tetapkan. Ia menganggap Muzani mampu bekerja keras dan memiliki rekam jejak yang bersih.
Nama Taufik sebenarnya lebih dulu digadang-gadang sebagai calon pendamping Ahok. Namun Ahok menolak usul tersebut lantaran merasa tak memiliki visi dan misi yang sepaham. Ia menyatakan keputusannya itu tak goyah meski Taufik menyatakan siap mengemban tugas tersebut.
Ahok justru menyindir pengalaman Taufik adalah baru sebatas berseteru dengan dia. "Berpengalaman untuk mendemo Ahok supaya turun?" ujar Ahok sambil tertawa.
Selain Taufik dan Muzani, beberapa nama kandidat pendamping Ahok juga muncul dari kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hingga saat ini, partai tersebut sudah mengajukan Ketua DPD PDIP DKI Boy Bernadi Sadikin dan mantan Wali Kota Blitar, Djarot Syaiful Hidayat.