Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cherry Lai Diduga Buka Bisnis Game Lailai Studios di Hong Kong, Setelah Kasus Kekerasan Brandoville Studios Viral

image-gnews
Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Pengawas Ketenagakerjaan DKI Jakarta mengecek kantor perusahaan animasi Brandoville Studios di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kwan Cherry Lai, 43 tahun, bekas bos Brandoville Studios diduga mengalihkan usaha animasi dan gamenya ke Hong Kong, negara asal suaminya Ken Cham Chuen Lai (39). 

Sumber Tempo dari kalangan dekat Brandoville Studios menyebutkan Cherry Lai sebelumnya hendak membuka bisnisnya di Indonesia. Diduga rencana itu diurungkan lantaran kasus kekerasan yang  dilaporkan eks karyawan Brandoville Studios, CS, 27, ke kepolisian. 

"Tadinya Cherry dan Chuen masih mau urus bisnis di Jakarta, pasca-Brandoville Studios tutup pada 8 Agustus  2024. Tapi kasus ini viral, dan mereka memilih bisnis di Hongkong," kata sumber Tempo yang tak bersedia namanya dikutip, Kamis 19 September  2024.

Cherry Lai dan suaminya Ken Cham Chuen Lai, yang sebelumnya bertindak sebagai presiden direktur Brandoville Studios, dikabarkan memutuskan untuk mendirikan perusahaan baru, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Brandoville.

Mereka mendirikan Lailai Studios di Cyberport, Hong Kong. Disebutkan bahwa mereka sempat mau buka kantor baru di Indonesia. Bahkan Cherry telah memerintahkan website Lailai Studios diubah bagian hiring di Jakarta,  karena mereka fokus ke Hong Kong. 

Kabar rencana pembukaan perusahaan baru, Lailai Studios itu dikonfirmasi CS, eks karyawan Brandoville Studios yang menjadi korban kekerasan dan ancaman pembunuhan oleh Cherry Lai. Menurut CS, sebelum peristiwa penganiayaan dan kekerasan yang dialaminya di The Hotel St Regis terjadi, Cherry minta CS menyusul ke Bangkok. Pada saat itu, CS masih menjadi asisten pribadi bos Brandoville Studios.

Dari Bangkok, Thailand, mereka pergi ke Hong Kong. "Ya saat itu sebenarnya  dalam rangka persiapan bisnis baru Lailai Studios," kata CS.

Pada saat itu CS diminta membiayai akomodasi hotel dan perjalanannya sendiri ke Hong Kong dengan uang tabungannya. Bahkan ia harus menanggung akomodasi satu orang dekat Cherry atas perintah bosnya itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Jakarta, CS mengungkapkan, Cherry dan suaminya menginap di Hotel St Regis Jakarta, pada 14 Juli - 3 Agustus 2024, sebelum kantor Brandoville Studios tutup per 8 Agustus  2024.

Terakhir mereka diketahui kembali menginap di St. Regis dan check out pada 29 Agustus 2024. Informasi yang sama diterima Tempo menyebutkan Cherry Lai bertolak ke Hong Kong pada tanggal yang sama.

Cherry Lai, WN China yang Lahir di Hong Kong dan Besar di Kanada

CS menyebutkan Kwan Cherry Lai lahir di Hong Kong, 13 November 1981. Ibunya WN Hongkong dari Shanghai. Sedangkan ayahnya orang Bangka,"Dia pernah cerita orang tua sudah cerai waktu dia lahir karena katanya ayahnya mau jual dia," tutur CS. 

Usia 9 tahun, Cherry Lai pindah ke Toronto, Kanada hingga lulus sarjana filsafat di sebuah universitas di Amerika Serikat. "Dia menikah dengan Ken Cham Chuen Lai, pria dual kewarganegaraan Hongkong dan Kanada dan tidak memiliki  anak.

Chery Lai saat ini dalam masalah hukum karena diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan dan ancaman pembunuhan terhadap karyawannya, CS. Kasusnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 5 September  2024 dan saat ini dalam penanganan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat.

Pilihan Editor: Ibu Aulia Risma Cerita Keseharian Anaknya Jalani PPDS Anestesi Undip, Dihukum Berdiri dan Antar Makanan Senior

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

8 jam lalu

hukuman fisik pada anak. Ilustrasi
Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

Hukuman fisik disebut bukan bagian dari pendidikan, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.


Berkas Kasus Penganiayaan Santri hingga Berujung Kematian di Sukoharjo Dilimpahkan ke Pengadilan

21 jam lalu

Perwakilan Tim Hotman 911, Thomas (dua dari kanan), koordinator tim kuasa hukum keluarga AKPW, santri tewas diduga dianiaya seniornya, memberikan pernyataan kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 23 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Berkas Kasus Penganiayaan Santri hingga Berujung Kematian di Sukoharjo Dilimpahkan ke Pengadilan

Dalam menangani kasus santri meninggal dianiaya ini, kepolisian menggandeng Balai Pemasyarakatan karena korban maupun pelaku masih di bawah umur.


Polisi Beberkan Peran Tersangka Ketiga dalam Pembubaran Diskusi di Kemang

1 hari lalu

Tangkapan layar video aksi pembubaran diskusi yang terjadi di Jakarta, Sabtu, 28 September 2024. (ANTARA/Walda Marison)
Polisi Beberkan Peran Tersangka Ketiga dalam Pembubaran Diskusi di Kemang

Polisi menetapkan MR sebagai tersangka di kasus pembubaran diskusi di Kemang, karena terekam menendang security hotel.


Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

1 hari lalu

Ilustrasi debt collector. Dok.TEMPO /Aditya Herlambang Putra
Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi juga telah menangkap dua orang dalam kasus perampasan kendaraan oleh debt collector di Kedungmundu.


Singapura, Bangkok, Tokyo dan Hong Kong Kota Teramah di Dunia 2024

1 hari lalu

Gardens by the Bay. dok. Singapore Tourism Board
Singapura, Bangkok, Tokyo dan Hong Kong Kota Teramah di Dunia 2024

Singapura, Bangkok, Tokyo dan Hong Kong termasuk dalam sepuluh teratas daftar kota teramah di dunia menurut pembaca Conde Nast Traveller


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

2 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


FSGI Minta Pemerintah Baru Lanjutkan Program Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
FSGI Minta Pemerintah Baru Lanjutkan Program Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan

FSGI mendorong pemerintahan baru melanjutkan program pencegahan kekerasan di satuan pendidikan karena terjadi kenaikan kasus kekerasan.


Indonesia AirAsia Rute Hong Kong-Denpasar Resmi Beroperasi, Tingkatkan Arus Wisatawan Internasional ke Bali

3 hari lalu

Air Asia. Foto: Air Asia
Indonesia AirAsia Rute Hong Kong-Denpasar Resmi Beroperasi, Tingkatkan Arus Wisatawan Internasional ke Bali

Indonesia AirAsia meresmikan rute internasional baru baru Hong Kong - Denpasar dengan melakukan penerbangan perdana hari ini, Selasa 1 Oktober 2024.


Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

4 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

Kemenko PMK menyebut pengasuhan adalah kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga dan perlunya kesiapan dalam membangun keluarga.


Daycare di BSD Serpong Dilaporkan ke Polisi, Diduga Membiarkan Terjadinya Kekerasan

4 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus bersama tim kuasa hukum mendatangi Polres Tangerang Selatan dan melaporkan pemilik daycare ternama atas dugaan pembiaran penganiayaan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Daycare di BSD Serpong Dilaporkan ke Polisi, Diduga Membiarkan Terjadinya Kekerasan

Salah satu orang tua melaporkan sebuah daycare di BSD Serpong ke Polres Metro Tangerang Selatan atas dugaan membiarkan terjadinya kekerasan.