TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kota Bogor menolak wacana pemangkasan jam kerja untuk pegawai negeri sipil (PNS) wanita yang diusulkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Alasannya, pemotongan dua jam kerja tersebut dapat menurunkan produktifitas dan kinerja pekerja. "Perempuan sudah memasuki zaman emansipasi wanita, sehingga tak perlu dilakukan pemangkasan jam kerja," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, Jumat, 5 Desember 2014.
Dia mengatakan tidak setuju jam kerja PNS perempuan dipangkas karena, selain menurunkan produktifitas, setiap Sabtu-Ahad mereka sudah mendapat libur. Usmar menuturkan, memang program pemangkasan dua jam kerja itu belum disahkan dan masih dikaji. "Yang pasti, saya tak setuju karena memberlakukan otonomi daerah dan sentralisasi itu tak berlaku," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Bogor Euis Rochyati mengatakan, jika kebijakan pemangkasan jam kerja tersebut dikeluarkan, dari segi kinerja memang bisa menurunkan produktifitas.
Tapi jika aturan itu dilihat dari sudut pandang yang berbeda, para ibu, terutama yang memiliki anak kecil, bakal memiliki waktu yang lebih panjang untuk memperhatikan dan mendidik putra-putrinya. "Yang pasti, dari BKPP akan menerapkan jika kebijakan itu dikeluarkan. Tapi, berdasarkan kajian, memang harus dievaluasi," katanya.
Menurut dia, PNS di Kota Bogor sudah berupaya secara bertahap mencapai sasaran kinerja. Para PNS mendapat target kinerja per hari, per bulan, serta per tahun. "Di Kota Bogor ada sebanyak 8.973 orang PNS dan hampir 50 persen merupakan wanita," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan
Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri
Analis: Saham 'Gocap' Bakrie Gara-gara Nama Ical
Berita terkait
Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu
4 hari lalu
Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.
Baca Selengkapnya4 Tahun Sudjiatmi Notomiharjo Berpulang, Jokowi Pernah Gagal Total karena Langgar Nasihat Ibunya
49 hari lalu
Sudjiatmi Notomiharjo, ibunda Jokowi telah berpulang 4 tahun lalu. Ini kedekatan Jokowi dan ibunya, dan pengakuan pernah langgar nasihat ibunya.
Baca SelengkapnyaKota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik
49 hari lalu
Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor
49 hari lalu
Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaJakarta Art House Gelar Mamma Mia! The Musical
3 Januari 2024
"Mamma Mia! The Musical ini dilaksanakan pada tanggal 22-23 desember untuk merayakan Hari Ibu
Baca Selengkapnya80 Kata-kata Selamat Hari Ibu yang Penuh Arti
22 Desember 2023
Berikut ini kata-kata selamat hari ibu yang penuh arti. Bisa dikirimkan pada Ibu sebagai ungkapan terima kasih dan sayang.
Baca SelengkapnyaLesti Kejora Semangati Sesama Ibu Lewat Lagu Ciptaan Rizky Billar
22 Desember 2023
Lesti Kejora mengaku sempat merasakan perasaan cemas dan khawatir tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak.
Baca Selengkapnya3 Resep Kue Hari Ibu yang Spesial dan Enak
22 Desember 2023
Daftar resep kue Hari Ibu praktis dan berbahan sederhana, di antaranya Kasta Besta Cokelat, Kue Macaroon Cokelat, dan Kue Kenari.
Baca SelengkapnyaSejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda
22 Desember 2023
Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.
Baca Selengkapnya50 Tautan Twibbon Hari Ibu dan Cara Menggunakannya
22 Desember 2023
Untuk merayakan Hari Ibu tanggal 22 Desember hari ini, Anda bisa menggunakan twibbon Hari Ibu. Berikut link dan cara menggunakannya.
Baca Selengkapnya