Pendaftaran DPT Depok Dinilai Setengah Hati

Reporter

Editor

Kamis, 23 Juni 2005 11:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengaku sangat kecewa dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Depok yang hanya membuka pendaftaran bagi warga yang namanya sudah tercantum dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) namun belum divalidasi ke Daftar Pemilih Sementara (DPT). "Tidak ada pendaftaran bagi warga yang namanya sama sekali belum terdaftar walau sudah memiliki hak yaitu tinggal di Depok lebih dari enam bulan. Kalau seperti ini, untuk apa perbaikan dan pembukaan Daftar Pemilih dilakukan," kata Qurtifa saat dihubungi Tempo, Rabu (22/6) malam.Qurtifa menilai tidak ada keinginan kuat dan kesungguhan KPUD untuk memberikan kesempatan luas bagi warga untuk mendapatkan haknya tersebut. Selain hanya memberi kesempatan validasi dua hari, 22 hingga 23 Juni, KPUD buat persyaratan yang tambah menyulitkan dengan mengharuskan warga datang sendiri, tidak diwakilkan. "KPUD seharusnya mengetahui bahwa sebagian besar warga Depok kerja di Jakarta pergi pagi dan pulang malam hari. Di hari kerja bagaimana mungkin mereka bisa ke PPS dan menyelesaikan urusan DPT mereka," ujar Qurtifa yang mengusulkan seharusnya dibuka ruang perwakilan dari pihak keluarga atau pihak lain yg diberi kuasa mewakili. Qurtifa lebih kecewa lagi melihat tidak adanya kemandirian dan keberanian serta good will dari KPUD untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah khususnya dalam penetapan DPT. "Sangat disayangkan Pilkada pertama di Jawa Barat jadi contoh buruk bagi pelaksanaan Demokrasi lokal di Indonesia, karena KPUD bekerja setengah hati dan terkesan bekerja di bawah bayang-bayang dan tekanan Walikota Warma Sutarman," ujar Qurtifa.Qurtifa berharap KPUD mengubah keputusannya dan berikan kesempatan bagi warga Depok untuk dapat terdfatar dalam DPT dengan menambah hari dan kemudahan prosedur agar Pilkada Depok memiliki legitimasi kuat dan hak-hak masyarakat tidak terabaikan.Hal lain yang juga mendesak dikoreksi, kata Qurtifa, adalah adanya daftar pemilih ganda. "Ini banyak luput dari perhatian masyarakat karena data DPT tidak terpublikasikan secara luas," katanya.suliyanti pakpahan

Berita terkait

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

38 hari lalu

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.

Baca Selengkapnya

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

38 hari lalu

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang

Baca Selengkapnya

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

39 hari lalu

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.

Baca Selengkapnya

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

40 hari lalu

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

40 hari lalu

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

40 hari lalu

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

41 hari lalu

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.

Baca Selengkapnya

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

43 hari lalu

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

Masduki Khamdan Muchamad menyebut dirinya sudah mundur sebagai PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Sebut Dakwaan Jaksa Janggal dan Tak Relevan

43 hari lalu

Pengacara Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Sebut Dakwaan Jaksa Janggal dan Tak Relevan

Pengacara menilai Masduki Khamdan tidak seharusnya terseret perkara pidana pemilu karena sudah mundur dari PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT

Baca Selengkapnya

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

43 hari lalu

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

Pengacara PPLN Kuala Lumpur Masduki, Akbar Hidayatullah, merasa heran dengan dakwaan jaksa terhadap kliennya.

Baca Selengkapnya