Keluarga Anggota DPR Jadi Korban Premanisme Debt Collector  

Reporter

Editor

Kurniawan

Rabu, 27 Mei 2015 10:04 WIB

Ilustrasi preman. Google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Budi Soleh, anggota keluarga anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menjadi korban premanisme penagih utang (debt collector). Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjamin tidak akan ada lagi premanisme dalam penagihan utang.

Budi, yang dimintai konfirmasi oleh wartawan di Jakarta pada Rabu 27 Mei 2015, menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dia bersama keluarganya melintas di sekitar kawasan Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, pada Selasa, 26 Mei 2015, sekitar pukul 11.30 WIB.

"Sejak dari Halim, saya merasa sudah diikuti karena sempat melihat mobil Honda Jazz biru mengikuti dengan pelan," kata pria 46 tahun itu.

Tidak lama kemudian, komplotan tersebut menggedor-gedor mobilnya dan memaksa menghentikan mobil dengan alasan nomor pajak kendaraan itu sudah mati.

"Pertama, kendaraan keluarga saya disetop di lampu merah Cililitan dengan alasan pajak kendaraan belum diperpanjang," katanya.

Setelah sempat terjadi adu mulut di pinggir jalan, Budi kemudian meminta pertolongan ke Pos Polisi Cililitan, Jakarta Timur. Di pos penegak hukum itu, aksi para penagih utang itu tidak mereda. Mereka malah kembali mengintimidasi dan bahkan mengancam akan membunuh keluarga Budi.

Sempat terjadi aksi dorong-mendorong yang memaksa korban berteriak minta tolong. Berkat bantuan polisi, akhirnya keributan bisa dilerai. Kemudian penagih utang tersebut memaksa Budi menuju suatu kantor asuransi di bilangan Tanah Kusir.

Budi mengakui bahwa surat kendaraannya, mobil Honda CR-V hitam 2004, digadaikan untuk keperluan kuliah anaknya. "Karena untuk keperluan anak kuliah, terpaksa surat mobil saya 'sekolahkan' selama dua tahun. Jatuh tempo September 2014, tapi duit terus kepakai, akhirnya tertunda," ujarnya.

Paman Ahmad Sahroni itu mengatakan sudah membuat laporan ihwal penagihan utang dengan kekerasan itu ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.

Ahmad Sahroni sangat menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Dia mengatakan tindak premanisme, apa pun bentuknya, tidak diperbolehkan lantaran meresahkan masyarakat. Sahroni juga mengatakan sudah melaporkan kasus ini kepada Ketua Dewan Komisioner OJK.

"Sudah saya laporkan juga ke OJK. Premanisme apa pun bentuknya tidak diperkenankan. Apalagi ada upaya perampasan seperti ini," ucap Sahroni.

ANTARA

Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

44 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

48 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya