Kampung Pulo: Kisah Pak RT yang Rela dan Rencana Ali Sadikin

Reporter

Jumat, 21 Agustus 2015 07:20 WIB

Kondisi sungai dekat pemukiman kumuh yang berada di bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, 18 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

Herman mengenang 58 tahun hidupnya di Kampung Pulo. Ia lahir, besar, dan tua di sana. "Saya enggak tahu persisnya sejak kapan rumah ini ada. Karena saya lahir di sini, orang tua dan kakek saya dari dulu sudah di sini," kata Herman.

Pria kelahiran 1957 itu menuturkan pengalamannya di Kampung Pulo. Kakeknya adalah seorang pedagang di Kampung Melayu. Kampung Melayu yang sekarang padat pertokoan, dulunya merupakan pasar. "Saya dulu biasa jalan kaki dari rumah ini ke pasar ikut Kakek dagang," ujarnya.

Herman yang kini juga berdagang menikah sekitar tahun 80-an, di tanggal yang ia tak bisa ingat. "Istri saya juga orang sini. Pacaran tiga bulan saja habis itu langsung
dikawinin
. Itu dulu dia rumahnya di sebelah," katanya sambil menunjuk ke rumah sebelahnya. Usia pemukiman Kampung Pulo yang tua ternyata membuat hampir seluruh warganya paling tidak memiliki hubungan kekerabatan. "Kita mah di sini semua saudara. Tiap tahun pasti ada aja anaknya anu nikah sama anaknya ini. Di Jalan Anwar ini saudara semua," kata Herman.

Jalan Anwar, menurut dia, sudah ada sejak zaman Belanda. "Saya kurang tahu persisnya, tapi ya dulu orang Betawi namanya Haji Anwar yang punya gang ini, terus dipecah-pecah," kata dia.

Berdasarkan Arsip Perpustakaan Nasional, Kampung Pulo merupakan bagian dari Kotapraja Meester Cornelis. Selama empat abad, Meester Cornelis atau yang kini dikenal sebagai Kecamatan Jatinegara adalah salah satu pusat fungsional pertumbuhan kota Jakarta. Daerah ini dilewati kereta api dan banyak pasar.

Kampung Pulo sendiri awalnya adalah hutan. Sebagian wilayahnya dibuka oleh lima bersaudara: Asril, Rihen, Bandan dan dua lagi yang tidak diketahui namanya. Mereka diberi kewenangan oleh pemerintah kolonial sebagai tuan tanah melalui dua surat verponding untuk menarik pajak para pemukim. Meskipun kini tidak memiliki surat, pajak masih tetap dibayarkan oleh pewaris pemukim terdahulu. "Masih bayar kok kita. Itu lho PBB, Pajak Bumi dan Bangunan," kata Herman.




Advertising
Advertising










Selanjutnya: Status tanah Kampung Pulo dan Rencana Ali Sadikin

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

34 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Pergub Era Ahok Belum Dicabut, Koalisi: di Era Anies Baswedan Penggusuran Masih Terjadi

4 Agustus 2022

Pergub Era Ahok Belum Dicabut, Koalisi: di Era Anies Baswedan Penggusuran Masih Terjadi

Koalisi Rakyat Menolak Penggusuran menyiapkan rencana demonstrasi jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak merespon permintaan audiensi.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat

5 Juli 2022

Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat

Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Diusir Dari Rusunawa Jatinegara Barat, Keluarga AM Minta Kebijaksanaan Anies Baswedan

4 Juli 2022

Diusir Dari Rusunawa Jatinegara Barat, Keluarga AM Minta Kebijaksanaan Anies Baswedan

Keluarga AM adalah korban penggusuran Kampung Pulo yang direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya