Para siswa SDN 05 Kalideres mengunjungi makam Putri Nur Fauzia di Kober Rawa Lele, Kalideres, Jakarta, 5 Oktober 2015. Putri merupakan anak usia 9 tahun yang menjadi korban pembunuhan sadis. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Jakarta - Saksi mata melihat Putri Nur Fauziah, 9 tahun, bocah yang dibunuh dan jasadnya ditemukan di dalam kardus, ternyata dijemput dua pemuda misterius yang tidak dikenal. Putri dinyatakan hilang pada Jumat, 1 Oktober 2015.
"Saya lihat Putri naik sepeda motor bersama dua orang," ujar RA, 8 tahun, saksi mata yang melihat Putri terakhir kali, kepada Tempo di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 05 Pagi, Selasa, 6 Oktober 2015.
Dua pelaku tersebut masih muda, berusia antara belasan hingga puluhan. Mereka mengendarai sepeda motor matik merah dengan dandanan kumal.
RA mengaku melihat Putri di ujung gang dan berbincang-bincang sejenak sebelum akhirnya datang dua pemuda menghampiri Putri. Dua pemuda yang tak dikenal Putri itu kemudian mendekat tanpa turun dari sepeda motornya. Mereka mengajak bocah itu agar naik sepeda motor. "Ayo, ikut sama Om. Om kenal baik sama ayahmu," tutur RA menirukan ajakan penculik. "Setelah itu, saya tidak melihat lagi."
Sampai saat ini, kasus pembunuhan bocah kelas II SD itu masih menjadi teka-teki. Kepolisian belum memiliki titik terang terkait dengan siapa pelaku sebenarnya. Sejumlah saksi pun telah diperiksa kepolisian, termasuk teman sekelas Putri.