Terungkap, Ini Alasan Siswa Bacok Guru: Baju Olahraga
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 8 Oktober 2015 18:45 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Motif siswa berusia 16 tahun membacok gurunya telah terungkap, ternyata hanya karena baju olahraga. Siswa kelas X sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Tangerang ini kesal karena Muryana, 23 tahun, menahan memberikan seragam olahraga padahal ia sudah melunasi uang administrasinya.
"Tersangka mengaku dendam kepada Muryana karena telah lama tidak diberikan baju olahraga," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota Tangerang Inspektur Satu Wawan Purnama, Kamis, 8 Oktober 2015.
Baca juga:
Siswa Bacok Guru, Kepsek: Anaknya Pendiam, Tidak Nakal...
Tribute to John Lennon, 2.000 Orang Bentuk Lambang Peace
Wawan mengatakan pelaku dendam dengan korban yang bekerja sebagai staf tata usaha SMK Darussalam karena tak juga memberikan seragam olahraga meski murid baru sekolah itu sudah membayar lunas. "Baju olahraganya belum dikasih-kasih," kata Wawan.
Berdasarkan pengakuan siswa pembacok guru tersebut, ia telah tiga kali meminta baju olahraga kepada Muryana, tapi tidak diberikan sama sekali. Bahkan, Muryana meminta agar FA melunasi uang sekolah bulan Oktober dahulu baru bisa diberikan baju olahraga. Padahal, pembayaran baju olahraga sudah termasuk uang pendaftaran yang telah dilunasi FA sejak awal masuk sekolah.
Lantaran kesal terhadap Muryana, siswa ini mengamuk dan menyerang Muryana dan Trihartati, 42 tahun, menggunakan golok di rumah Hartati, Rabu dinihari, 7 Oktober 2015. Muryana mengalami luka bacok yang cukup parah di bagian kepala, tangan, jari. Sementara Trihartati luka di bagian kepala dan kini kondisinya sudah membaik.
Simak juga:
Perangi Narkoba, Budi Waseso Siapkan Pasukan 'Siluman'
Alasan Google Beli Domain abcdefghijklmnopqrstuvwxyz.com
Tengah malam, siwa ini mendatangi kediaman gurunya di Kampung Bubulak, Kelurahan Mekar Bhakti, Panongan, Kabupaten Tangerang. Ia memasuki rumah tersebut dengan cara memanjat pohon untuk dapat sampai di atas genting. Kemudian masuk dengan cara membongkar eternit. Dia sempat mengetuk kamar Muryana untuk memastikan apakah guru yang dicarinya ada di dalam kamar atau tidak.
Ternyata orang yang dicarinya berada di kamar Trihartati, ketua yayasan yang juga ibu angkat Muryana. Siswa ini langsung menghujani gurunya tersebut dengan golok yang ia bawa. Trihartati yang mencoba mencegah juga terkena sambaran golok. Melihat korbannya sudah tidak berdaya, siswa ini pulang dengan mendobrak pintu belakang dan menggunakan sepeda motornya.
JONIANSYAH HARDJONO