Pekerja mengamati bagian mobil crane yang jatuh di Jalan Kyai Maja, Jakarta, 15 Oktober 2015. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sebagian atap rumah Inspektur Jenderal (Purnawirawan) Ronny Lihawa runtuh. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan pihak kontraktor yang bertanggung jawab dalam pengoperasian mobile crane yang jatuh dan menimpa rumah di Jalan Kyai Maja sudah dipanggil oleh pihak kepolisian. Insiden itu terjadi Kamis dinihari, 15 Oktober 2015. "Polres Jakarta Selatan yang menangani," ujar Iqbal saat ditemui awak media di Polda Metro Jaya pada Kamis, 15 Oktober 2015.
Menurut Iqbal, walaupun tidak terdapat korban jiwa dalam insiden ini, pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian crane tersebut akan diperiksa. "Kalau kita lihat konstruksi crane, itu kan karena lalai, sehingga mengakibatkan kerusakan," ujar Iqbal. Iqbal mengatakan perbuatan lalai tersebut juga merupakan salah satu perbuatan yang melawan hukum. "Itu kan ada rumah yang rusak."
Iqbal menekankan di masa mendatang semua proyek harus memiliki Standard Operation Procedure (SOP) yang kuat. "Jangan sampai masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban karena banyaknya crane yang jatuh," tutur Iqbal.
Adapun insiden itu terjadi pada Kamis dinihari sekitar pukul 02.00, sebuah mobile crane yang digunakan untuk membangun jalan layang Tendean-Ciledug jatuh menimpa sebuah rumah di Jalan Kyai Maja No. 33 E1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah yang tertimpa tersebut merupakan rumah milik Inspektur Jenderal Purnawirawan Rony Lihawa.
Saat kejadian rumah tersebut hanya ditempati oleh Julius Lihawa, anak Rony. Karena tertimpa crane tersebut, bagian atas rumah sedikit runtuh. Genteng-genteng yang roboh juga masuk ke dalam rumah. Menurut pihak kepolisian, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sampai saat ini penyebab jatuhnya crane masih diselidiki. Dinas Bina Marga DKI Jakarta menduga ada human error dalam kejadian ini karena pin lock crane tersebut diketahui tidak terkunci dengan baik. Pihak Bina Marga mengaku akan mengganti rugi seluruh kerusakan akibat jatuhnya crane ini.
Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum
29 Desember 2023
Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah