Sianida di Kopi Mirna Ternyata Racun Andalan Hitler  

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 08:23 WIB

Adolf Hitler dan Eva Braun. Mereka menikah pada 29 April 1945, dan bunuh diri bersama 40 jam kemudian. Eva Braun menelan kapsul sianida, sementara Hitler menembak kepalanya. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Racun sianida yang membunuh Wayan Mirna Salihin terkenal pada periode Perang Dunia II. Anak buah Adolf Hitler, pemimpin NAZI, banyak memakainya. Bukan saja digunakan untuk membunuh di kamp konsentrasi, sianida juga menjadi senjata bunuh diri.

Biasanya, di Indonesia, sianida digunakan nelayan untuk menangkap ikan. Cukup semprotkan zat kimia itu ke dalam air laut, tunggu beberapa saat, ikan akan mengambang dan siap dipanen.

Namun, efeknya, 20 cc sianida saja dalam sekali semprot bisa mematikan terumbu karang 25 meter persegi dalam waktu 3-6 bulan. Ada juga pertambangan emas yang memakai sianida untuk memisahkan kandungan emas dari material lainnya.

SIMAK: Sianida di Kopi Mirna: Racun Ajaib Tak Berbau, Tak Berwarna

Heinrich Himmler, orang kepercayaan Hitler, pada 25 Mei 1945 bunuh diri menggunakan sianida. Ia menelan kapsul sianida beberapa jam setelah mendapat vonis hukuman mati di pengadilan penjahat Nuremberg, Jerman.

Sebelum Himmler, pemimpin Jerman Adolf Hitler juga bunuh diri dengan menelan sianida. Waktu itu, 29-30 April 1945, Hitler memilih bertahan di bungkernya sewaktu tentara Uni Soviet mengepung Berlin. Setelah tahu tidak mungkin selamat, Hitler bersama istrinya, Eva Braun, menenggak racun sianida, lalu menembakkan diri dengan pistol.



Sianida juga digunakan ratusan pengikut Sekte Kuil yang dipimpin Jim Jones untuk melakukan bunuh diri bersama di kawasan persawahan Guyana, Kepulauan Karibia.

SIMAK: Temuan Rekonstruksi Kematian Mirna Setelah Minum Kopi

Mereka bunuh diri menggunakan pil sianida yang dibagi-bagikan. Sebagian yang menolak bunuh diri segera dibantai pengikut lain. Total korban mencapai 913 orang, termasuk 276 anak-anak.

Cerita terbaru tentang pembunuh sianida adalah Mohan Kumar, seorang pembunuh berantai asal India yang ditangkap di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Mohan ditangkap setelah melakukan perjalanan dari Sydney, Australia, 25 Oktober 2015.

Kumar dikenal sebagai "Mohan Sianida" lantaran hobinya membunuh para korbannya dengan pil sianida. Ia biasanya mengincar harta perempuan untuk dinikahi. Pengadilan Mangalore di India mendakwa Mohan atas pembunuhan 20 wanita sepanjang 2005-2009.

EVAN | PUSAT DATA TEMPO

Berita terkait

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

47 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

8 Maret 2024

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.

Baca Selengkapnya

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

7 Maret 2024

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

6 Maret 2024

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

6 Maret 2024

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

9 Januari 2024

Fitur SOS Apple Watch Selamatkan Nyawa Pelajar yang Keracunan Karbon Monoksida

Produk jam tangan pintar milik Apple menyelamatkan nyawa seorang siswa di Amerika Serikat yang keracunan karbon monoksida.

Baca Selengkapnya

4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

8 Desember 2023

4 Perempuan Keracunan Karbon Monoksida di Rumah, Cek Pencegahannya

Banyak pemicu keracunan karbon monoksida di rumah sehingga Anda perlu waspada. Contoh asap dari kompor gas, generator portabel, kayu bakar atau arang.

Baca Selengkapnya

Ayah Wayan Mirna Salihin Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Dituntut Bayar Tunggakan Pesangon PHK Karyawan Rp 3,5 Miliar

8 November 2023

Ayah Wayan Mirna Salihin Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Dituntut Bayar Tunggakan Pesangon PHK Karyawan Rp 3,5 Miliar

Sebelum PHK karyawan pada 2018, perusahaan ayah Wayan Mirna Salihin disebut sempat telat bayar gaji karyawan selama delapan bulan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

1 November 2023

Penyebab Kucing Muntah dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter Hewan

Ada beberapa penyebab kucing muntah, mulai dari makanan, barang, mainan, sampai tanaman. Apa yang perlu diperhatikan?

Baca Selengkapnya