Kasus Masinton, PDIP Lebih Suka Berdamai  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 10 Februari 2016 15:34 WIB

Staf anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditia, saat memberikan pengaduan dan perlindungan, di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, 1 Februari 2016. Dita Aditia meminta perlindungan terkait kasus tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Masinton Pasaribu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lebih suka berdamai lewat jalan musyawarah untuk menyelesaikan kasus penganiayaan yang menjerat salah satu anggota mereka, Masinton Pasaribu.

"Saat ini, kami akan coba dorong ke arah penyelesaian dengan musyawarah dulu sebelum ke langkah hukum," kata politikus PDIP, Trimedya Panjaitan, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 10 Februari 2016.

Dita Aditia Ismawati, asisten pribadi Masinton, menuding politikus PDI Perjuangan itu menganiaya dengan memukul wajahnya. Dita melaporkan insiden itu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan.

Trimedya mengatakan Masinton siap jika harus menghadapi panggilan dari kedua lembaga itu. "Masinton siap dipanggil Bareskrim, dia advokat pasti tahu prosedurnya," kata Wakil Ketua Komisi Hukum dan Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Dia mengatakan PDIP siap memberi bantuan hukum bagi Masinton jika memang dia membutuhkan. "Nanti kami carikan lawyer perempuan juga buat Pak Masinton," kata Trimedya sambil tersenyum. Dita mendapat advokasi dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik untuk menghadapi perkara ini.

Sebelumnya, Trimedya mengatakan Fraksi PDIP meyakini kronologi yang diceritakan oleh Masinton. "Bukan dia (Masinton) yang melakukan. Pastinya, PDIP akan melakukan bantuan hukum," katanya. Masinton membantah memukul Dita. Menurut Masinton, saat mengantarkan Dita pulang, tiba-tiba Dita menarik setir mobil yang dikemudikan tenaga ahli Masinton, Abraham Leo. Mobil yang oleng membuat Abraham refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah Dita.

Pada 31 Januari lalu, Dita Aditia melaporkan dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan Masinton. Dugaan penganiayaan oleh politikus PDIP itu terjadi pada 21 Januari 2016. Karena penganiayaan ini, Dita mengalami luka di bagian pelipis dan mata sebelah kanan.

Dia mengaku pemukulan itu adalah yang kedua kalinya terjadi selama menjadi asisten pribadi Masinton.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

13 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

15 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

20 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

21 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

22 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

23 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

26 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

26 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

27 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

28 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya