TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya hari ini resmi menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Jessica ditangkap di Hotel Neo Mangga Square, Jakarta Utara.
"Dia kami tahan pada pukul 8 kurang pagi tadi. Petugas kami sopan saat menangkapnya. Jessica juga tak melawan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Markas Polda Metro Jaya.
Nama Jessica mencuat setelah menjadi saksi kematian Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta pusat, pada Rabu, 6 Januari 2016. Saat sedang berkumpul, Mirna mendadak kejang-kejang dan akhirnya tewas, setelah meminum kopi Vietnamesse yang dipesankan Jessica untuknya.
Dua hari setelah kejadian, polisi menggeledah rumah Jessica di Sunter Agung, Jakarta Utara. Namun saat itu Jessica menolak diperiksa dengan alasan polisi tak punya surat pemeriksaan resmi. Baru pada hari Senin-nya, Jessica mau diperiksa. Jessica kemudian melakukan empat pemeriksaan lain.
Jessica sempat mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani, mengatakan Jessica menceritakan kronologi kematian Wayan Mirna. Kepada Siane, Jessica merasa disudutkan dalam kasus ini.
Begini kronologi Jessica Versus Polisi
Versi Jessica
Tiba di Grand Indonesia (pukul 14.00 WIB)
Jessica janjian bertemu dengan tiga temannya, Mirna, Hani, dan Vera, di Kafe Olivier pada pukul 17.00.
Pesan tempat
Begitu tiba, Jessica langsung memesan meja nomor 54. Kafe Olivier merupakan pilihan Mirna.
Jalan-jalan
Jessica berkeliling mal dan membeli tiga bingkisan berisi sabun untuk oleh-oleh bagi ketiga temannya.
Kembali ke kafe (Sekitar pukul 16.00 WIB)
Jessica memesan minuman setelah bertanya dulu di grup perbicangan media sosial mereka.
Minuman datang
Minuman yang datang pertama adalah es kopi Vietnam pesanan Mirna. Dua minuman lainnya, fashioned sazerac (Hani) dan cocktail (Jessica) datang belakangan.
Sang teman tiba (pukul 16.40)
Mirna dan Hani datang. Vera tak terlihat.
Posisi duduk: Mirna (tengah), Jessica (kiri), dan Hani (kanan)
Mirna meminum kopi
Mirna merasa bau kopinya aneh dan meminta kedua temannya ikut mencium. “Baunya aneh,” kata Jessica, seperti ditirukan Siane.
Mirna meminta air putih
Jessica meminta air kepada pelayan. Ia ditanya balik pilihan minumannya.
Mirna sekarat
Ketika ia kembali, tubuh Mirna sudah kaku, mulutnya mengeluarkan busa, kejang-kejang, dengan mata setengah tertutup.
Panik
Jessica dan Hani panik sembari mengoyangkan tubuh Mirna. Mereka berteriak memanggil pelayan kafe.
Dibawa ke klinik dan rumah sakit
Mirna dibawa menggunakan kursi roda ke klinik, kemudian dibawa dengan mobil suaminya, Arief Soemarko, ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Mirna meninggal.
Celana Jessica
Celana ditaruh di keranjang baju kotor karena sobek saat menaiki mobil Arief.
Versi Hani kepada Polisi
Tiba di kafe (pukul 16.00 WIB)
Jessica tiba di kafe.
Hani dan Mirna datang (pukul 16.40 WIB)
Minuman sudah tersedia. “It's awful, it's bad,” kata Mirna, seperti ditirukan Hani.
“Minumannya ada apa-apanya kali,” kata Hani.
Mirna sekarat
Mirna merasa kepanasan dan mulutnya berbusa sehingga dibawa ke klinik. Mirna meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo.
Misteri celana
Kepada polisi, Jessica mengaku celananya dibuang ke tong sampah oleh pembantunya. Sang pembantu bilang ia membuang celana itu karena disuruh Jessica.
TIM TEMPO