TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur Jakarta Fauzi Bowo menyatakan ingin menunjukan pada dunia bahwa Jakarta bersatu pasca bentrokan di makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, pada 14 April lalu.
Maka pagi tadi diadakan acara bersih-bersih di areal kompleks pemakaman Mbah Priok. "Jangan biarkan kelompok masyarakat terpecah atas kepentingan kelompok," kata Fauzi di sela-sela acara.
Foke menuturkan pemerintah provinsi tidak pernah berniat menggusur makam. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga masih diperlukan dan keberadaannya dilindungi oleh undang-undang. "Satpol PP masih diperlukan untuk menegakan Perda," ujar dia.
Acara itu juga dihadiri Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Wahyono. Wahyono menjelaskan akibat bentrokan di makam Mbah Priok, 14 April silam, ada kesan tidak aman. Dengan adanya kerja bakti ini menunjukan bentuk pemulihan. Ia ingin publik menyadari kalau makam ini tempat vital yang banyak disorot. "Maka perlu diciptakan suasana yang kondusif," ucapnya.
Acara melibatkan 2.800 orang dari berbagai unsur, seperti organisasi masyarakat, Kepolisian, TNI, Satpol PP, Pemerintah DKI Jakart,a dan Pemerintah Kota Jakarta Utara. "Pemperbaiki kerusakan di sekitar makam," ujar Fauzi.
MUTIA RESTY