TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Sekolah SMAN 6 Kadarwati Mardiutama menyesalkan peristiwa perampasan kaset yang menimpa juru kamera Trans 7, Oktaviardi, Jumat, 16 September lalu.
"Kami menyesalkan dan memohon maaf jika memang terbukti pelaku adalah anak didik kami di SMA Negeri 6," kata Kadarwati mengawali konferensi pers di SMAN 6 Jakarta Selatan Rabu, 21 September, 2011.
Kadarwati berjanji, akan mendukung sepenuhnya upaya penegakan hukum oleh kepolisian untuk mencari pelaku perampasan kaset. "Jika terbukti pelakunya adalah siswa SMA 6, kami akan tindak tegas sesuai peraturan yang ada," tegasnya. " Anak yang melakukan kekerasan akan dikembalikan ke orang tuanya,"
Menurut Kadarwati, pihaknya telah berupaya transparan dalam pengungkapan kasus perampasan kaset dengan menunjukkan album foto seluruh murid SMAN 6 kepada Oktaviardi. Termasuk memberi keterangan serupa kepada Oktaviardi, salah seorang wartawan Trans7 yang menjadi korban perampasan kaset.
"Kami juga berupaya transparan pada Saudara Okta, dengan membantu mencari pelaku perampasan kaset peliputan" kata Kadarwati. "Senin lalu kami sudah memperlihatkan album foto seluruh murid SMA 6, agar saudara Okta bisa mengidentifikasi pelaku jika memang pelakunya murid kami,"
Seperti diberitakan, bentrok fisik antara wartawan dengan ratusan siswa SMA 6 terjadi pada Senin 19 September lalu. Kontak fisik terjadi saat puluhan wartawan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas pengeroyokan yang dilakukan siswa terhadap seorang jurnalis Trans7, yang melakukan tugas peliputan saat aksi tawuran antara siswa SMA 6 dengan SMA 70.
Sedikitnya lima juru foto mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit. Kasus ini ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.
MARTHA THERTINA