TEMPO.CO, Jakarta - Penolakan warga Lenteng Agung terhadap Lurah Susan Jamine Zulkifli yang beragama Nasrani diduga berasal dari provokasi pihak luar. Dugaan itu muncul setelah seorang warga mengaku bahwa penolakan itu bermula dari ceramah tarawih di Masjid Abu Bakar Siddiq pada Ramadan lalu. "Penceramahnya 'orang-orang panggilan'," kata Edi, 52 tahun, seorang warga, pada Sabtu, 24 Agustus 2013.
Menurut warga RT 014 RW 03, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu, yang dia maksud "orang-orang panggilan" adalah penceramah dari luar Lenteng Agung. Sang penceramah, tutur Edi, menyampaikan, dalam Islam, umat muslim tidak boleh dipimpin oleh orang nonmuslim. Apalagi kalau muslim di suatu wilayah itu jadi mayoritas.
Selain itu, kata Edi, penceramah juga menyampaikan ajakan menolak pemimpin nonmuslim. Kebetulan, Susan Jasmine Zulkifli baru saja ditunjuk jadi Lurah Lenteng Agung per Juli 2013. Edi mengaku, secara pribadi, dirinya tidak sepakat dengan isi ceramah. Dia juga menolak ketika diajak untuk meminta Lurah Susan digeser dari Lenteng Agung.
"Selama dia (Lurah Susan) enggak melanggar aturan, tidak masalah. Persoalan agama yang dianut Lurah berbeda dengan warganya sudah wajar di negara yang tidak berdasarkan agama. "Yang penting administrasi lancar," kata Edi.
Edi yakin banyak warga Lenteng Agung bersikap sama dengannya. Paling-paling, kata Edi, kalaupun ada masalah dengan Lurah Susan yang Nasrani, hanya pada saat acara-acara keagamaan. "Biasanya kalau ada acara keagamaan memang kagok. Seperti Isra Miraj dan Maulid Nabi. Masak yang ngasih sambutan orang Nasrani, gitu doang," katanya.
KHAIRUL ANAM
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir
Berita Terkait
Rizieq Syihab Calon Presiden 2014
Puan: Jokowi Hanya Maju Lewat PDIP
Bursa Capres, PDIP Jateng Tak Usulkan Jokowi