TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Jakarta Book dan Edu Fair 2015 Tatang T. Sundesyah mengakui penyelenggara pameran itu kecolongan dengan adanya peserta yang menjual perlengkapan sekolah dengan banderol lebih mahal dibanding harga pasar. Padahal peserta pameran sudah terikat perjanjian dengan panitia untuk menjual produk dengan harga lebih murah. “Bisa dibilang kami kecolongan,” kata Tatang di area parkir timur Senayan, Senin, 27 Juli 2015.
Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kecewa dan marah lantaran mendapati pengunjung pameran justru membeli perlengkapan sekolah dengan harga lebih mahal dibanding produk serupa di toko buku atau di luar pameran. “Ini namanya kurang ajar,” kata Ahok. (Baca: Buku Lebih Mahal, Kata Ahok ke Panitia: Anda Sudah Berbohong!)
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan tak kuasa menahan luapan kekecewaannya di hadapan panitia penyelenggara. Sebab dalam sambutan yang disampaikan Tatang, kata Ahok, disebut harga barang kebutuhan sekolah yang dijual di pameran lebih murah. “Dengan segala maaf, Anda sudah berbohong kepada saya, Pak Tatang,” ujar Ahok.
Meski begitu, Tatang berkukuh ada peserta pameran yang menjual produk dengan harga lebih murah dibanding harga pasaran. Tapi dia enggan membeberkan perbandingan peserta pameran yang "nakal" dengan peserta yang menaati perjanjian. “Malam ini kami akan langsung cek keluhan pengunjung,” kata Tatang. (Baca: Harga Mahal, Ahok Ajak Warga Tak Usah Beli Buku di Jakarta Book Fair)
Adapun panitia bisa memberikan sanksi bila menemukan peserta pameran yang mendongkrak harga jauh di atas harga pasaran. “Sanksinya kami bicarakan bersama dengan peserta, apakah mereka cukup sampai di sini atau ada diskusi yang berkembang lagi,” kata Tatang.
RAYMUNDUS RIKANG