TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faruq mengatakan sampai saat ini polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus pembunuhan Wiliyanto, 30 tahun, yang ditemukan tewas dalam sebuah mobil BMW B 2074 RS di Bengkel Andri Motor Service, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat siang.
"Ada enam saksi yang sedang diperiksa," ujar Umar saat dihubungi pada Sabtu, 24 Oktober 2015.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, para saksi tersebut terdiri dari pemilik bengkel yang merupakan kakak kandung korban, Andri, 41 tahun, serta anak laki-laki Andri yang pertama kali menemukan korban, Dendi, 19 tahun.
Selain itu, terdapat dua orang karyawan bengkel yang bekerja di bengkel milik Andri, yakni Ali Mustofa, 19 tahun, dan Rahiman, 25 tahun. "Ada juga orang sekitar yang menjadi saksi," ujar Umar.
Dalam olah TKP yang digelar oleh pihak kepolisian, petugas memperoleh beberapa sidik jari. Akan tetapi, sidik terjadi tersebut merupakan sidik jari korban. "Bukan sidik jari pelaku," kata Umar.
Menurut Umar, sampai saat ini, polisi telah mengumpulkan beberapa alat bukti yang ditemukan dari hasil olah TKP. "Tapi tidak bisa kami publikasikan," tutur Umar.
Jumat, 23 Oktober 2015 sekitar pukul 14.00, Wiliyanto ditemukan tewas di dalam sebuah mobil BMW dalam kondisi korban sudah membengkak. Menurut polisi, korban sudah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Sang pemilik bengkel yang tak lain adalah kakak korban, Andri, mengatakan bahwa Wiliyanto sempat menghilang selama dua hari sebelum ditemukan tewas oleh Dendi, anaknya.
Saat Dendi menemukan mayat korban di dalam BMW, mobil tersebut dalam keadaan terkunci. Andri pun kemudian mengambil kunci yang berada dalam kotak penyimpanan, membuka pintu kanan belakang BMW itu, dan melihat korban sudah terbujur kaku. Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat. Terdapat pula ikatan di kening korban.
ANGELINA ANJAR SAWITRI