Kali Bekasi Berbusa, 2 Perusahaan Diduga Buang Limbah Beracun

Reporter

Suseno

Editor

Suseno

Kamis, 28 September 2017 18:17 WIB

Ilustrasi air kali atau sungai berbusa. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah masih menelusuri pembuang limbah di Kali Bekasi yang membuat air sungai menghitam dan berbusa. Sejauh ini ada dua perusahaan yang terindikasi menjadi sumber pencemaran. “Yang pertama adalah PT Mikie Oleo Nabati Industri di Jalan Raya Narogong dan yang kedua PT Jeil Indonesia di Bojongmenteng,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kota Bekasi, Jumhana Luthfi, Kamis, 28 September 2017.

Jumhana mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap contoh air Kali Bekasi, diketahui kandungan oksigen kurang dari yang ditetapkan, sedangkan klorin melebih baku mutu.

Kandungan oksigen hanya mencapai 0,584 Mg/L, padahal normalnya minimal 4 Mg/L. Dengan nilai saat ini, biota air di Kali Bekasi terancam mati karena kekurangan oksigen. Sementara itu, klorin atau zat kimia yang mengandung racun mencapai 3,10 Mg/L, padahal maksimalnya 0,03 Mg/L.

Menurut Jumhana, pemerintah telah menghentikan operasional instalasi pengolahan air limbah milik PT Mikie Oleo. Perusahaan yang memproduksi minyak sayur kemasan tersebut tak mempunyai surat izin membuang limbah cair. “Manajemen bilang perusahaan tidak membuang limbah cair sehingga tak perlu mengurus izin,” katanya.

Baca: Air Kali Bekasi Keluar Busa, Pasokan untuk PDAM Berkurang

Padahal, faktanya, kata Jumhana, perusahaan itu membuang air kental hasil pencucian minyak. Air kental itu kemudian menyatu dengan saluran internal pabrik sehingga berpotensi mengalir ke daerah aliran Sungai Cileungsi, termasuk Kali Bekasi. "Perusahaan berjanji memperbaiki sampai dengan empat hari ke depan," katanya.

Untuk PT Jeil Indonesia, manajemen tak bisa menunjukkan dokumen pengolahan limbah. Padahal limbah yang diproduksi mengandung racun. "Perusahaan bilang limbah dikelola pihak ketiga, tapi tidak bisa menunjukkan dokumen dan bukti-buktinya," tutur Jumhana.

Limbah PT Jeil Indonesia diduga mengandung klorida. Pemerintah meminta manajemen melengkapi dokumen perizinan dan pengolahan limbah. “Jika belum bisa, pemerintah akan mengambil tindakan tegas,” ujar Jumhana.

Humas PT. Mikie Oleo, Agus Jauhari, mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, ihwal rekomendasi mengurus surat izin membuang limbah cair. "Karena dari awal, kami tidak membuang limbah cair sesuai dokumen izin amdal," kata Agus.

Adapun air blowdown yang dipersoalkan, kata dia, diolah untuk dipakai kembali sesuai kebutuhan di perusahaan. Kebetulan, kata dia, ketika Dinas Lingkungan Hidup datang, sebagian alat penjernih air rusak. Namun, itu langsung diperbaiki.

Adapun drainase milik perusahaan yang bertemu dengan saluran lingkungan, pihaknya akan menutup secara permanen. Sehingga, air yang berasal dari lingkungan perusahaan tak akan mengalir ke saluran milik warga dimana buangannya ke Kali Cileungsi. "Tidak ada limbah cair yang terbuang dari perusahaan," kata dia.

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, mendesak pemerintah menindak setiap perusahaan yang membuang limbah berbahaya ke Kali Bekasi. "Membuang limbah berbahaya adalah kejahatan luar biasa. Sebab, air di sana diolah menjadi air minum," kata Ariyanto.

ADI WARSONO

Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

14 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

32 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

44 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

47 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.

Baca Selengkapnya

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis

Baca Selengkapnya