Resmikan RSUD, Djarot Sebut Jangan Sampai Warga Kekurangan Kamar
Reporter
Larissa Huda
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 5 Oktober 2017 11:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta jajaran direksi hingga perawat di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit umum daerah (RSUD) tetap melayani masyarakat sepenuh hati. Apalagi, kata Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja meresmikan 18 puskesmas dan dua rumah RSUD tipe D.
"Tolong layani masyarakat dengan baik. Jangan main-main, hanya karena uang receh bilang kamar penuh dan membeda-bedakan, tidak boleh," ujar Djarot di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 4 Oktober 2017.
Baca: Resmikan 18 Puskesmas dan 2 RSUD, Djarot: Janji Jokowi-Ahok Tuntas
Djarot meminta keberadaan puskesmas atau RSUD bisa dirasakan manfaatnya dengan baik. Menurut dia, saat Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), juga dirinya memimpin Jakarta, tidak pernah memberikan pendidikan dan nilai yang tidak baik kepada bawahan.
"Coba tanya saja, pernahkah saya minta sesuatu kepada Anda? Apa Pak Ahok atau Jokowi (minta sesuatu)? Anda bisa bebas dan independen tanpa ada keharusan menyetor (kepada atasan). Kalau Anda yang kasih, artinya Anda menghina saya," ujar Djarot.
Djarot meminta jangan sampai ada lagi suara dari masyarakat yang ingin mendapatkan kamar inap yang baik tapi justru dipingpong atau dilempar-lempar. Menurut Djarot, orang yang sakit tengah berada dalam kesulitan. Djarot melarang pegawai layanan kesehatan, sebagai pelayan masyarakat, mempersulit pasien.
"Tolong fasilitas dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tugas kami membuat warga Jakarta sehat. Usahakan warga Jakarta jangan banyak yang sakit," ujar Djarot.
Djarot meminta slogan "ketuk pintu layani dengan hati" tetap dikedepankan. Apalagi, kata dia, puskesmas berada di ujung tombak, baik puskesmas yang berada di kelurahan maupun kecamatan. Masyarakat juga harus dididik untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kalaupun ada yang sakit, Pemprov DKI sudah menyiapkan dokter, bidan, perawat, dan gedung yang baik.
Selain itu, Djarot meminta petugas kesehatan murah senyum dan ikhlas. "Ambil napas dalam-dalam. Berdoa supaya dikasih sabar. Kalau diomeli pasiennya, mereka enggak akan tambah diam, tapi tambah sakit. Kasih senyum supaya disegani," katanya.