Pemilik Lahan Proyek MRT Mau Temui Djarot Sebelum Anies Dilantik

Reporter

Zara Amelia

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 21 Oktober 2017 15:13 WIB

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pemilik lahan sengketa di area proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Fatmawati, Jakarta Selatan, akhirnya menyerahkan asetnya kepada pemerintah lewat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bukan tiba-tiba jika Mahesh, pemilik lahan, menyerahkan lahannya itu untuk proyek MRT. Ada liku-liku prosesnya. Sebelumnya, ternyata dia sempat berusaha menemui Djarot Saiful Hidayat saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta terkait dengan penyerahan lahannya tersebut.

"Sebelum Anies (dilantik), kami sudah usahakan bertemu dengan Djarot," kata Mahesh di Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2017.

Baca: Cerita Perlawanan Pemilik Lahan Proyek MRT Fatmawati

Dia menceritakan, rencana pertemuan tersebut dilaksanakan setelah keluarnya putusan pengadilan perihal nilai ganti rugi lahannya pada Juni 2017. "Tapi sampai sana, kami enggak dikasih waktu," tuturnya.

Mahesh adalah salah satu dari empat pemilik lahan di sekitar area proyek Stasiun MRT Fatmawati, yang menolak menyerahkan lahannya. Anies mengatakan masalah pembebasan lahan ini menjadi sebab tertundanya pembangunan proyek. Mereka menolak karena alasan nilai ganti rugi yang tak sesuai.

Mahesh menjelaskan, pemerintah menaksir harga lahan dan bangunannya seharga Rp 33 juta per meter persegi, sedangkan menurut appraisal nilainya Rp 150 juta per meter persegi.

Nilai tak sesuai appraisal, Mahesh menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyalahi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Menurut dia, pembebasan lahan oleh pemerintah tak memperhitungkan dampak lainnya. "Pembebasan lahan di UU kan ada kerugian ekonomis, solatium, premium, tenggat, dan lain-lain," ucap dia.

Mahesh lalu menggugat Pemprov DKI Jakarta ke pengadilan pada Februari 2016. Dia menilai penggantian lahan oleh pemerintah tak sesuai prosedur. "Kami tidak menggugat nilainya, tapi prosedurnya," kata dia.

Simak juga: Menteri Budi Jamin Proyek MRT dan LRT Sesuai Target

Hasilnya, pengadilan memutuskan aset Mahesh senilai Rp 60 juta per meter persegi. Namun, putusan itu dikasasi oleh Pemprov DKI Jakarta ke Mahkamah Agung. Kedua pihak kini tengah menunggu putusan MA.

Mahesh lalu memutuskan untuk melepas asetnya demi kepentingan publik. Tak sempat bertemu Djarot perihal penyerahan lahannya, Mahesh kebetulan bertemu Anies yang sedang meninjau lokasi proyek. Dia pun menyerahkannya kepada Gubernur DKI Jakarta yang baru itu.

Hingga kini, baik Mahesh mauppun Pemprov DKI Jakarta belum menyepakati harga akhir aset yang dipermasalahkan untuk proyek Stasiun MRT Fatmawati itu. Namun, Mahesh mengatakan siap menerima berapa pun hasil akhirnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

42 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

57 hari lalu

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

MRT Jakarta sudah melayani 100 juta penumpang sejak mulai beroperasi tiga tahun lalu. Tahun ini target MRT mengangkut 92 ribu penumpang per hari.

Baca Selengkapnya

6 Pilihan Transportasi Umum di Jakarta Bagi Turis Asing

20 Februari 2024

6 Pilihan Transportasi Umum di Jakarta Bagi Turis Asing

Ada banyak pilihan transportasi di Jakarta bagi turis asing. Mulai dari MRT, KRL, LRT, hingga bajaj. Berikut jadwal dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Ungkap Sempat Alami Gangguan Sistem, Ini yang Terjadi

23 November 2023

MRT Jakarta Ungkap Sempat Alami Gangguan Sistem, Ini yang Terjadi

MRT Jakarta mengalami gangguan operasional sistem pada Kamis pagi, 23 November 2023. Kalau disadari, perjalanan terlambat 4-10 menit.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya