Pintar Ngaji, Korban Duel ala Gladiator Diduga Punya Ilmu Kebal

Rabu, 29 November 2017 11:30 WIB

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock

TEMPO.CO, Bogor - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi rumah orang tua Muhamad Raih Syahdan, 16 tahun, pelajar SMP Islam Asy Syuhada Rumpin, korban tewas duel ala gladiator di Kabupaten Bogor, Selasa 28 November 2017. Duel yang melibatkan tiga pasang pelajar SMP di Kecamatan Rumpin itu terjadi pada Jumat 24 November 2017.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan kedatangannya ke keluarga korban di Kampung Sawah RT 03/ 01 untuk mengawasi langsung dan melakukan investigasi karena di wilayah Jawa Barat kasus serupa juga pernah terjadi. "Kejadian tarung ala gladiator yang korban tewasnya adalah pelajar seperti ini, di Jawa Barat sudah terjadi tiga kasus," kata dia.

Kasus pertama duel maut terjadi di Kota Bogor menewaskan Hilarius Christian, 16 tahun, siswa SMA Budi Mulya. Kasus kedua terjadi di Sukabumi yang menewaskan siswa SMP. "Kasus tarung ala gladiator kali ini terjadi di Kabupaten Bogor yang menewaskan MRS, pelajar SMP di Kecamatan Rumpin," kata dia.

Baca: Polisi Sebut Duel ala Gladiator SMP Rumpin untuk Uji Ilmu Kebal

Retno mengatakan berdasarkan keterangan orang tua korban yang ditemui KPAI saat mendatangi rumahnya mengatakan jika korban dikenal pintar mengaji, bahkan mengajar ngaji anak-anak di kampung tersebut. "Karena dia pintar mengaji sehingga sebagian orang di kampungnya menganggap jika korban pun memiliki ilmu kebal, padahal tidak," kata komisioner KPAI itu.

Kondisi geografis kampung tempat tinggal korban dan keluarganya berbatasan dengan Banten, sehingga masih banyak penduduknya yang percaya dengan ilmu kekebalan tubuh. "Faktor-faktor inilah yang membuat korban terlibat atau mungkin dilibatkan dalam tarung tersebut," kata dia.

Retno mengatakan, peristiwa duel ala gladiator yang menewaskan korban kemungkinan besar terjadi karena lemahnya pengawasan dari orang dewasa, baik di sekolah maupun di masyarakat. "Meski tarung ini dilakukan di luar lingkungan dan jam sekolah, seharusnya sekolah peka terhadap potensi seperti ini," kata dia.

Berita terkait

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

19 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

41 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

43 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

48 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

48 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

51 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

59 hari lalu

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

Kasus dugaan penganiayaan santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuai reaksi dari Kemenag, KPAI, dan PPPA. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

29 Februari 2024

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

KPAI akan melakukan pengawasan ke Kediri bersama tim untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

28 Februari 2024

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

KPAI mengeluh dan gerap atas sikap Kapolres Tangsel yang tak bisa ditemui soal penanganan kasus bullying di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya