Sebanyak 800 beton bergeser akibat, tergerus arus deras di Bendungan Katulampa, Bogor, 19 Maret 2015. Bergesernya bendungan membuat Jakarta, lebih cepat kebanjiran karena tak ada penahan air yang berukuran besar. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
TEMPO.CO, Bogor - Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Bogor terutama kawasan Puncak, Kamis, 30 November 2017, sejak pagi hingga siang, yang mengakibatkan ketinggian air di papan mercu Bendung Katulampa, Bogor, terpantau menyentuh 70 sentimeter. Debit air Sungai Ciliwung yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan itu membuat status Katulampa siaga 4 untuk banjir Jakarta.
"Karena hujan deras yang terjadi di wilayah Bogor sejak pagi, ketinggian air mengalami peningkatan pada pukul 14.00 siang tadi, dari 40 sentimeter menjadi 70 sentimeter," kata petugas jaga Bendung Katulampa, Yuki, Kamis, 30 November.
Dengan kondisi ketinggian air di bendung mencapai 70 sentimeter, Yuki meminta masyarakat agar mewaspadai peningkatan tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung. "Untuk warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung terutama warga Jakarta yang rawan banjir untuk waspada," kata dia.
Volume air yang cukup signifikan dari Bendung Katulampa menuju Jakarta diperkirakan akan tiba dalam 13-14 jam mendatang. Dia juga kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya informasi tentang Bendung Katulampa jebol. "Itu rekaman pintu air Puncak yang diambil dari Jembatan Gadog beberapa tahun lalu," katanya.