Proyek Tanggul Laut Terkendala Pembebasan Lahan Krematorium

Reporter

Friski Riana

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 9 Desember 2017 08:00 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brojonegoro bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan peninjauan pembangunan tanggul laut National Capital Integrated Coast Development (NCICD) di kawasan Cilincing, Jakarta, 8 Desember 2017. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Jarot Widyoko mengatakan proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A tahap dua di Cilincing, Jakarta Utara, masih terkendala pembebasan lahan.

"Tanah yang perlu dibebaskan sekitar dua hektare di Krematorium Cilincing," kata Jarot saat meninjau tanggul di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat, 8 Desember 2017. Menurut Jarot, urusan pembebasan lahan ditangani Dinas Tata Air DKI Jakarta.

Rencananya, kata Jarot, lahan di sana akan digunakan untuk membangun polder atau kolam retensi penampungan agar air tidak langsung dibuang ke laut. Jika sudah dibebaskan, Jarot menambahkan, akan langsung mengeksekusi lahan tersebut. “Pembangunan tanggul Fase A tahap dua ditargetkan selesai April 2018, sesuai kontrak pekerjaan,” kata Jarot.

Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendrawan mengatakan, lahan di Krematorium belum bisa dibebaskan lantaran ada sengketa ahli waris di lingkup internal pemiliknya. Padahal, instansinya sudah menyiapkan dana untuk pembebasan sebesar Rp 85 miliar.

Sengketa tersebut saat ini masih diproses di pengadilan. Kendati begitu, Teguh menegaskan, pembebasan lahan tetap bisa dilakukan sebelum akhir tahun ini melalui konsinyasi. "Menitipkan uang penggantian lahan di pengadilan agar program tak terhambat," kata Teguh.

Advertising
Advertising

Saat ini BBWSCC baru menyelesaikan 74 persen pembangunan tanggul laut Fase A tahap dua, yang memiliki dua paket pekerjaan. Paket pertama di Muara Baru tersisa 60 meter dari 2.399 meter lahan yang belum dibuat tanggul. Sedangkan paket kedua di Kalibaru sudah dibuatkan tanggul sepanjang 1.800 meter dari total 2.200 meter.

Pembangunan tanggul laut Fase A ditargetkan selesai April 2018. Pekerjaan paket 1 ditangani PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp 379 miliar. Adapun paket 2 berlokasi di Kalibaru, dikerjakan PT Wijaya Karya dan PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak Rp 405 miliar.

Berita terkait

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

44 hari lalu

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Salah satu penyebab banjir di Semarang diantaranya penurunan tanah dan berkurangnya wilayah resapan air

Baca Selengkapnya

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

18 Januari 2024

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

Pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam tambak warga.

Baca Selengkapnya

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

12 Januari 2024

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

Koalisi Maleh Dadi Segoro menolak pembangunan giant sea wall dan menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

12 Januari 2024

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

Walhi menyatakan pembangunan giant sea wall justru semakin mengancam keberadaan ekosistem mangrove di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) menolak proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

11 Januari 2024

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

Airlangga mengatakan Giant Sea Wall dibuat untuk mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah di Pantura.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

11 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

Cawe-cawe Prabowo soal proyek tanggul laut diketahui melalui keterlibatan Universitas Pertahanan yang akan menjadi bagian dari tim kajian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

10 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan Prabowo Subianto tak perlu bekerja di luar tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Baca Selengkapnya

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

3 Desember 2023

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

Potensi rob sempat menambah ancaman banjir di Jakarta seiring dengan meningkatnya hujan di hulu sungai-sungai beberapa pekan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

6 Oktober 2023

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

Penambahan ketinggian tanggul di Muara Baru dilakukan agar air laut tidak masuk ke daratan saat kondisi laut sedang pasang.

Baca Selengkapnya