Anies Uji Coba OK-Otrip, Ternyata Pengguna Harus Beli Kartu Baru

Reporter

Friski Riana

Kamis, 14 Desember 2017 12:53 WIB

Penumpang tempelkan kartu e-ticketing TransJakarta di pemindai (barrier) di Halte Kota, Jakarta, 11 Agustus 2014. Mulai hari ini bus Transjakarta koridor I atau rute Blok M-Kota tidak lagi gunakan tiket kertas. Penumpang harus membayar dengan tiket elektronik yang bisa dibeli di halte Transjakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program one karcis one trip atau OK-Otrip yang mengintegrasikan sistem layanan bus Transjakarta dengan angkutan umum perkotaan DKI.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, pengguna harus memiliki kartu OK-Otrip untuk dapat merasakan layanan tersebut.

Baca juga: Kata Sandi Soal Subsidi OK Otrip untuk TransJakarta Rp 3 Triliun

"Kami membuat kartu baru yang disebut OK Otrip. Ini lebih lengkap karena kami beri program tambahan pelanggan," kata Budi Kaliwono pada saat peluncuran OK-Otrip di Balai Kota DKI, pada Kamis, 14 Desember 2017.

Advertising
Advertising

Budi Kaliwono menjelaskan, kartu OK-Otrip juga dibuat dengan enam bank yang selama ini bekerja sama dengan Transjakarta. Bank tersebut adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, DKI, BCA, dan Bank Mega.

Nantinya, kata dia, satu tiket hanya diperuntukkan bagi satu orang atau tidak dapat digunakan secara bergantian dengan orang lain, seperti yang selama ini dijalankan oleh PT Transjakarta. Sistem One Man One Ticket ini akan diimplementasikan di seluruh halte Transjakarta mulai 22 Desember 2017.

Pelanggan bisa membeli kartu OK Otrip di seluruh halte koridor Transjakarta dan outlet yang bekerja sama. Budi Kaliwono mengatakan, harga kartu masih didiskusikan, namun ia memperkirakan harganya tak jauh berbeda dengan yang sekarang dijual, yaitu Rp 20 ribu.

Pengguna kartu bank lama, kata Budi, masih bisa memakainya untuk menaiki bus Transjakarta. Namun, mereka tidak bisa merasakan layanan OK Otrip lantaran kartu yang lama belum dimodifikasi.

Sedangkan pada kartu OK Otrip, ada penyesuaian limit waktu dan harga tiket. Dalam program ini, pengguna yang memiliki kartu OK Otrip dapat menggunakan berganti moda angkutan dalam durasi 3 jam, dengan satu tarif sebesar Rp 5000.

Simak juga: Pengamat Mengingatkan Anies-Sandi Soal Program OK Otrip

Misalnya, tap in pertama kali di angkutan umum akan dikenai Rp 3000, lalu naik Metro Mini harus tap in lagi dan akan dipotong sebesar Rp 2000.

Jika berganti angkutan umum dan masih dalam durasi 3 jam, pengguna OK-Otrip tidak akan dikenai biaya karena sudah terpotong Rp 5000.

Berita terkait

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

3 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

3 hari lalu

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

3 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya