TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang menilai program One Karcis One Trip atau OK Otrip yang akan diluncurkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ( Anies-Sandi ) sangat membantu pengguna transportasi umum. Namun dia mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan pengintegrasian moda transportasi yang akan dilibatkan. "Semua Kopaja, angkot, dan metro mini itu harus berbadan hukum terlebih dahulu," kata Deddy, Selasa malam, 7 November 2017.
Pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, program pengintegrasian hanya melibatkan Transjakarta dengan satu layanan transportasi, yaitu angkot KWK. Sedangkan pada program OK Otrip, selain KWK, pengintegrasian Transjakarta juga melibatkan Kopaja dan Metro Mini.
Pengintegrasian empat moda transporitasi itu, kata Deddy, perlu diatur sistem pembayaran, integrasi infrastruktur, integrasi jadwal, dan integrasi informasi dan teknologi (IT). "Yang pertama, e-payment antarmoda seharusnya telah diizinkan oleh OJK," kata dia.
Deddy juga berpendapat, infrastruktur yang diseduakan harus memudahkan penumpang untuk berpindah moda. “Tidak terlalu jauh dan terlindungi dari hujan dan terik matahari,” katanya. "Pemerintah harus menyiapkan jadwal antarmoda tersambung dan tidak ada jeda waktu yang lama."
Selain itu pemerintah juga harus menyediakan aplikasi untuk memantau waktu kedatangan dan keberangkatan antarmoda. "Sekaligus aplikasi yang mampu memantau posisi kendaraan atau kereta supaya integrasi ini mempercepat perjalanan," kata dia.
Baca: Ini Beda OK Otrip Anies-Sandi dengan Integrasi Transjakarta Ahok
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Dinas Perhubungan dan Transjakarta telah meminta persetujuan gubernur untuk meluncurkan program OK Otrip dalam 1-2 pekan mendatang. Program itu bertujuan mengurangi biaya transportasi bagi masyarakat dengan konsep satu karcis untuk semua perjalanan. Harga yang diusulkan sebesar Rp 5 ribu untuk sekali perjalanan.
OK Otrip merupakan program yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK Otrip dijadikan nama sistem transportasi yang mengintegrasikan bus Transjakarta, angkot, dan bus feeder.