Sopir Angkot Tanah Abang Mengancam, Anies Baswedan Jawabnya Lain

Jumat, 22 Desember 2017 15:51 WIB

Ratusan tenda pedagang kaki lima berdiri di sepanjang jalur depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat 22 Desember 2017. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang ditutup sejak pukul 08.00-18.00. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman sopir angkutan umum dan keluhan pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang tak ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia malah menerangkan kepentingan pejalan kaki dan pengguna kendaraan pribadi serta ojek.

Gubernur Anies Baswedan menjelaskan, tidak ada pihak yang dirugikan dari penutupan Jalan Jatibaru Raya setiap hari selama 10 jam sejak pukul 08.00 WIB. Ia mengklaim penutupan jalan yang merupakan bagian dari program penataan Tanah Abang tidak akan mengganggu pengendara yang akan berangkat dan pulang kerja karena jalur ditutup pukul 08.00-18.00.

Baca: Sopir Angkot Ancam Anies Baswedan jika Tutup Jalan Jatibaru Raya

"Semua diakomodir," kata Anies singkat di Tanah Abang pada Jumat, 22 Desember 2017, ketika ditanya soal protes supir angkot yang trayeknya melintas di Jalan Jatibaru Raya.

Anies Baswedan tak menjawab keluhan sopir angkot dan PKL akibat kebijakan penutupan 10 jam per hari Jalan jatibaruraya, dekat Stasiun Tanah Abang. Dia mulai menata kawasan Tanah Abang, pada Jumat, 22 Desember 2017. Salah satu langkah yang dilakukannya adalah penutupan Jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang pada pukul 08.00-18.00 WIB, untuk mewadahi PKL.

Kendaraan pribadi dan angkutan umum di waktu tersebut akan dilarang melintas. Penutupan berlaku untuk kedua jalur, baik yang ke arah Jatibaru maupun Jalan Kebon Jati, dari kantor pajak pratama hingga simpang Blok G.

Baca juga: PKL Tanah Abang Sambut Rencana Anies-Sandi Tutup Jalan

English version: Jakarta Street Vendors Allowed to Occupy Tanah Abang Road

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengaku sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas. "Pengguna jalan diimbau agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan," kata Andri di Balai Kota DKI, Kamis, 21 Desember.

Sopir Kopaja 502 rute Tanah Abang-Kampung Melayu bernama Ombri menentang kebijakan tersebut. “Ya, (Anies Baswedan) salah lah. Masak jalan ditutup,” kata Ombri kepada Tempo dengan logat khas Medan yang kental, Kamis, 21 Desember 2017.

Menurut dia, kebijakan menutup jalan untuk mewadahi PK tak bisa dibenarkan. Penjual mestinya beraktivitas di pasar, bukan di jalan umum. "Pasar, kan ada buat jualan."

Baca juga: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Arjuna Tanpa Sabuk

Ombri mengancam berdemonstrasi memprotes kebijakan Anies bersama rekan-rekannya karena wilayahnya mencari nafkah ditutup. Penutupan Jalan Jatibaru Raya, dia berpendapat, berpotensi mengurangi pendapatan awak angkutan umum sehari-hari. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut karena hal itu merugikan bagi dia sebagai sopir angkutan umum.

“Sudah enggak jelaslah ini pemerintahan, mah,” ujar Ombri.

Sopir mikrolet yang biasa dipanggil Bang Black, 50 tahun, mengatakan penutupan Jalan Jatibaru Raya untuk PKL hanya menguntungkan pedagang. Jalan yang seharusnya untuk kendaraan umum malah untuk berjualan.

“Demo aja, Pak, demo!” ucap Bang Black kepada Tempo.

Kekhawatiran PKL berbeda lagi. Seorang pedagang otak-otak di jalan Jatibaru Raya cemas jika nanti PKL bentrok dengan pengemudi angkot seperti mikrolet dan metromini karena berebut jalan.

“Justru nanti takutnya ribut dengan pengendera mobil pribadi dan angkutan umum,” kata dia kepada Tempo, Kamis 21 Desember 2017.

Pria berusia 34 tahun tersebut justru meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya memikirkan kepentingan PKL. Masalah Tanah Abang, menurut dia, melibatkan PKL, sopir angkot, dan pejalan kaki.

Udin Syaifuddin (56), pedagang minuman di Jalan Jatibaru Raya, pesimistis pedagang minuman mendapat tempat karena tenda kuliner di Jatibaru Raya hanya dibatasi untuk 115 PKL.

"Paling yang banyak dikasih pedagang baju, yang berani bayar," ucap Udin.

Udin bahkan khawatir tempat dagang baru di Jalan Jatibaru Raya mendatangkan pedadang-pedagang dari luar Tanah Abang. Walhasil, lapak akan dijual kepada pedagang yang mampu membayar.

Simak: Penataan Tanah Abang, Pengojek: Kok Jalan Malah untuk PKL

Menurut Anies Baswedan, seluruh pengguna jalan tidak ada yang dirugikan, bahkan mereka diuntungkan. Penyediaan jalur khusus untuk PKL dan pejalan kaki akan membuat kedua pihak sama-sama nyaman. Apalagi telah disediakan tempat khusus untuk pangkalan ojek.

Anies Baswedan tak menjelaskan solusi untuk nasib angkot di Tanah Abang dan potensi konflik dengan PKL akibat penutupan Jalan Jatibaru Raya.

Berita terkait

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

7 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

16 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

4 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

5 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

5 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

6 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

6 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

6 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya