Budi Waseso Pensiun, Bagaimana Kabar Daftar 36 Diskotek Narkoba?

Kamis, 1 Maret 2018 19:40 WIB

Komjen Budi Waseso (tengah) memperlihatkan narkoba dan senjata Airsoft Gun pada pengungkapan kasus sindikat narkoba Internasional di kantor BNN, Jakarta, 10 Oktober 2017. Dari hasil pengungkapan BNN menyita 37,25 Kg dan ekstasi sebanyak 26.005 ribu butir. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso resmi pensiun, tapi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati belum menerima daftar nama 36 diskotek yang disebut sarang peredaran narkoba. Tinia mendesak agar BNN membuka data yang pernah disampaikan oleh Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso saat masih menjabat.

“Kenapa mesti tunggu saya? Yang melakukan investigasi kan mereka, sebutin aja," ujar Tinia di Balai Kota, Kamis, 1 Maret 2018.

Terkait dengan Buwas, sapaan Budi Waseso, yang ingin memberikan data asalkan Pemprov DKI Jakarta berjanji akan menutup diskotek tersebut, Tinia mengatakan dia akan meminta langsung daftar itu kepada BNN. Walaupun Budi Waseso tidak menjabat tapi Tinia yakin data 36 diskotek narkoba itu pasti masih ada. “Oke ya nanti saya tanya Pak Buwas dulu," ujarnya.

Baca: Ada 36 Diskotek Narkoba, Budi Waseso Sebut DKI Tak Serius Tutup

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dia telah mendapatkan data diskotek yang menjadi sarang peredaran narkoba langsung dari BNN. "Ada lebih dari 36 diskotek," ujarnya di Menara 165, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu, 24 Februari 2018.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, Anies Baswedan akan bertemu dulu dengan Budi Waseso. “Jadwal pertemuan telah diagendakan, nanti akan bertemu," ucap dia.

Budi Waseso mengatakan ada 36 diskotek yang menjadi tempat transaksi narkoba di DKI Jakarta. Temuan itu terungkap lewat pemeriksaan acak BNN terhadap 81 tempat hiburan malam di DKI Jakarta. Hasil pemeriksaan itu menunjukkan hampir separuh dari jumlah total sampel lokasi hiburan malam kedapatan ada transaksi narkotika.

Baca: Pensiun dari BNN, Alasan Budi Waseso Ingin Jadi Satpam Diskotek

Menurut Budi Waseso, 36 diskotek yang menjadi sampel itu menjadi tempat jual-beli barang haram. "Sudah saya buktikan, dari 81 itu saya ambil random, di Jakarta Timur, Utara, Selatan, Barat, Pusat," ujar Budi Waseso di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa, 20 Februari 2018.

Adapun metode yang digunakan untuk memastikan adanya peredaran di diskotek itu adalah dengan mengirim orang melakukan penyamaran membeli narkoba di sana. "Saya membuktikan bahwa 36 tempat yang saya cek dengan menggunakan orang lain membeli narkoba di diskotek itu dan terbukti," kata Budi Waseso.

Kendati sudah mengantongi data-data itu, Budi Waseso mengaku enggan membaginya dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jika jajaran Gubernur Anies Baswedan itu tidak serius dalam menangani kasus narkoba itu. "Kalau nantinya enggak akan ditutup, saya enggak bakal kasih tahu," kata dia."Kalau ada komitmen dari pemda, kalau itu pasti ditutup, saya kasih tahu."

Advertising
Advertising

Anies Baswedan menyatakan siap berkomitmen memerangi para pengusaha hiburan malam yang terbukti menjual narkoba.

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

4 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya